Tekanan Ban Depan Biang Kegagalan Yamaha di MotoGP Thailand
Dua pembalap Yamaha, Franco Morbidelli dan Cal Crutchlow, menemukan satu kelemahan dalam setelan YZR-M1. Tekanan ban depan yang tinggi jadi penyebab jebloknya performa di MotoGP Thailand, 2 Oktober 2022.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Hujan deras yang turun di Sirkuit Buriram merepotkan para pembalap. Namun, Yamaha yang paling kentara.
Hanya Morbidelli yang mampu mencetak poin walau hanya finis P13. Fabio Quartararo bertengger di peringkat ke-17, Crutchlow P19 dan Darryn Binder P21.
Di akhir balapan, pembalap Yamaha Factory Racing itu melakukan evaluiasi dan ditemukan adanya peningkatan temperatur ban depan.
“Saya menemukan ritme bagus dengan set-up dan dapat berkendara dengan kencang. Namun, ketika saya mendekati roda motor lain, saya tidak bisa menyalip dan tak mampu melakukan apa pun. Tidak ada banyak perbedaan,” ujarnya dikutip dari situs MotoGP.
“Tekanan ban depan sangat tinggi dan performanya anjlok banyak. Ketika saya dekat motor lain, sulit mendahului mereka. Saya masih bisa kembali ke grup yang bertarung untuk posisi keenam, tapi kemudian ban depan memburuk lagi.”
Crutchlow yang menggantikan Andrea Dovizioso di RNF Racing mengaku itu balapan sulit untuk rider tim berlogo garpu tala.
“Seperti yang Anda lihat, itu balapan sulit untuk Yamaha. Fabio, Darryn dan saya punya masalah serupa dengan tekanan ban depan, yang mana langsung panas. Saat lap pemanasan, ban saya mencapai tekanan yang seharusnya baru saya miliki di pertengahan balapan atau ketika saya di tengah pertarungan,” ia menjelaskan.
“Saya tahu itu akan sulit, tapi sungguh disayangkan karena dalam kondisi kering, kami punya pace bagus tapi problem kami makin rumit dalam kondisi basah.
“Saya memgharapkan lebih lagi, tapi Anda bisa melihat itu bukan harinya Yamaha. Saya tidak bisa menikung dengan baik karena tekanan ban depan terlalu tinggi.
“Saya menyalip Fabio karena berpikir bisa mendapat beberapa poin, tapi ketika kami mendekati grup depan, tekanan meningkat lagi….”
Binder belum mendeteksi masalah tekanan tapi yang jelas dia terbatas dan tak bisa bersaing.
“Selalu sulit memulai balapan tanpa menuntaskan satu lap dalam hujan. Sungguh aneh karena saya merasa sangat bagus untuk lima lap awal,” tutur rider Afrika Selatan.
“Saya maju beberapa posisi, lalu saya akan kian kencang dan kencang. Itu seperti mencapai jalan buntu dan saya mulai menderita hingga akhir.
“Kami harus melalui ini. Sungguh mengecewakan memulai balapan dengan berpikir Anda punya kesempatan, kemudian melihat segalanya berbalik dan Anda berakhir di belakang. Saya sedikit kecewa tapi masih sangat sulit ketika Anda tidak punya pengetahuan seputar trek dalam kondisi hujan.”
Cal Crutchlow, RNF MotoGP Racing
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments