Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Tembus lima besar, Petrucci anggap beruntung

MotoGP Austria rupanya jadi mimpi buruk Danilo Petrucci, terutama pada 10 lap tersisa. Ia dihantam masalah konsumsi bahan bakar dan ban Michelin.

Danilo Petrucci, Pramac Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Berhasil mengklaim grid keempat saat kualifikasi, pembalap Pramac Racing itu tak dapat menjejaki podium di Red Bull Ring. Ia memang berhasil finis kelima, namun menghabiskan sepanjang balapan dalam persaingan melawan Cal Crutchlow.

Kendati puas bisa melewati Johann Zarco untuk memuncaki klasemen sementara pembalap satelit, Petrucci mengungkapkan, bahwa raihan hasil yang dipetiknya adalah beruntung.

“10 Lap terakhir merupakan mimpi buruk. Untungnya saya menciptakan jarak celah dengan [Alex] Rins dan [Valentino] Rossi start jauh di belakang. Saya beruntung berada di depan karena saya banyak kesulitan dalam 10 lap terakhir,” tutur Petrux.

“Saya menderita pada semua hal, tetapi yang paling utama adalah konsumsi ban di sisi kanan.

“Rossi memangkas hampir satu detik per lap dalam lima lap terakhir. Jika ada lap tambahan, saya tidak tahu bagaimana kami akan finis.

“Ini bukan trek favorit saya. 12 Kilo lebih [berat] di semua area pengereman sangat tinggi, saya banyak menekan ban depan, dan ban belakang terlalu panas.

“Kami [juga] kesulitan dengan konsumsi bahan bakar, saya harus balapan dengan tenaga rendah, ini tidak membantu saya di lintasan lurus.

“Yang pasti, saya masuk lima besar. Saya mencapainya, serta saya cukup puas dengan pekerjaan yang kami lakukan bersama tim,” paparnya.

Petrucci balapan memakai ban medium depan dan belakang, strategi yang identik seperti Andrea Dovizioso, sedangkan Jorge Lorenzo keluar sebagai pemenang dengan menggunakan ban soft depan-belakang.

Ditanya apakah membuat pilihan kompon tepat, Petrucci menjawab: “Sejujurnya saya tidak tahu. Saya penasaran seperti Anda karena kami tidak memiliki banyak data dari balapan ini.

“Kami melihat di FP1 bahwa Dovizioso memulai dengan ban belakang soft, dan itu sangat konstan hingga akhir sesi. Saya mulai dengan medium, dan pada akhir sesi saya kesulitan dengan traksi belakang.

“Saya melihat Jorge sangat bagus dengan traksi. Dia selalu mengimbanginya dengan bukaan gas sehingga dia sangat kuat di bagian itu. Saya sempat berkata, 'Mungkin saya akan mencoba ban soft’. Tetapi dengan berat badan saya selalu menjadi masalah untuk menjadi lebih halus.

“Pastinya, ban hard tidak terlalu berguna, karena kami selalu melihat Ducati dengan ban soft dan Honda dengan hard. Sulit dimengerti, tapi saya memiliki keraguan ini,” tandasnya.

Laporan tambahan oleh Gerald Dirnbeck

 

Danilo Petrucci, Pramac Racing
Danilo Petrucci, Pramac Racing
Danilo Petrucci, Pramac Racing
Danilo Petrucci, Pramac Racing
Danilo Petrucci, Pramac Racing
Danilo Petrucci, Pramac Racing
Danilo Petrucci, Pramac Racing
Danilo Petrucci, Pramac Racing
Danilo Petrucci, Pramac Racing
Danilo Petrucci, Pramac Racing
10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Miller penasaran melihat performa Bagnaia
Artikel berikutnya Sulit raih hasil baik, Miller akui sedang terpuruk

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia