Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Terpuruk, Pedrosa tak nyaman dengan motornya

Dani Pedrosa mengakui karakteristik khusus dari Honda RC213V tahun ini memberinya kesulitan tersendiri sepanjang paruh awal 2018.

Dani Pedrosa, Repsol Honda Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Pembalap kondang berusia 32 tahun itu mengumumkan ia akan pensiun dari kejuaraan balap motor Grand Prix pada konferensi pers di Sachsenring minggu lalu. Pada balapan tersebut, ia finis kedelapan, tertinggal 12 detik dari rekan satu timnya, Marc Marquez.

Keputusan Honda mengganti Pedrosa dengan Jorge Lorenzo tahun depan muncul di tengah performa buruk The Little Samurai. Sampai saat ini, ia bercokol di posisi ke-12 klasemen dengan dua finis lima besar di Le Mans dan Catalunya sebagai hasil terbaiknya.

Meski menggambarkan RC213V 2018 sebagai motor yang lebih konsisten, Pedrosa memaparkan dirinya jauh lebih kesulitan untuk memaksimalkan potensinya.

“Mungkin karakteristik dari motor tahun ini sedikit berbeda dalam beberapa aspek, dan itu tidak memungkinkan saya mengendarai seperti yang saya inginkan,” ujar Pedrosa.

“Motor tahun ini sangat konstan, namun lebih sulit untuk membuat satu lap cepat. Dan tidak memungkinkan saya mengambil tikungan seperti yang saya mau, dan lebih sulit dibanding tahun lalu, begitupun saat balapan.

“Saya tak dapat memaksimalkan potensi motor. Dari sirkuit ke sirkuit, lap pertama dan terakhir saya identik, itu berarti saya tak mengambil keuntungan maksimal dari ban.”

Baca Juga:

Pedrosa menambahkan penampilan kuatnya pada pramusim, di mana ia memuncaki tes Sepang dan Buriram, membuatnya tak meminta perubahan pada RC213V sebelum musim dimulai.

Satu-satunya trek di mana Pedrosa bisa memaksimalkan potensi motor adalah Jerez. Ia start dari posisi kedua, namun gagal finis setelah mengalami insiden dengan duo pabrikan Ducati.

“Saya memiliki beberapa komplen [terkait motor 2018 saat tes], namun mungkin itu tertutupi oleh catatan waktu yang baik,” kenang Pedrosa. “Dua tes awal berjalan baik, namun saya hanya bisa kencang dengan ban baru pada tiga tempat: Sepang, Thailand (Buriram), dan Jerez.

“Selebihnya, saya tak dapat beradaptasi dengan motor, dan menemukan set-up yang memberi saya kecepatan dan cara membalap yang saya ketahui.”

Pedrosa juga mengelak gembar-gembor seputar pengumuman pensiunnya menganggu fokusnya di Sachsenring, sirkuit yang secara historis cukup bersahabat baginya.

“Tentu saya mendapatkan pesan dan orang-orang berbicara dengan saya. Tapi hal yang paling saya sukai adalah berkendara dengan kencang,” tambahnya.

“Saya coba sepanjang waktu dengan mekanik dan melihat data, angka, dan berpikir apa yang harus diubah dari motor, apa yang harus dilakukan.

“Ini yang ingin saya lakukan, saya ingin kencang hingga akhir tahun. Musim ini kami kesulitan, tapi saya selalu berpikir bagaimana caranya untuk kencang.”

Laporan tambahan oleh Oriol Puigdemont

Dani Pedrosa, Repsol Honda Team
Dani Pedrosa, Repsol Honda Team
Dani Pedrosa, Repsol Honda Team
Dani Pedrosa, Repsol Honda Team
Dani Pedrosa, Repsol Honda Team
Dani Pedrosa, Repsol Honda Team
Dani Pedrosa, Repsol Honda Team
Dani Pedrosa, Repsol Honda Team
Dani Pedrosa, Repsol Honda Team
Dani Pedrosa, Repsol Honda Team press conference
10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Espargaro akui kesalahannya dalam insiden Sachsenring
Artikel berikutnya Smith mengincar kursi MotoGP 2020

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia