Terus menderita, Rossi dihantui tanda tanya
Pembalap Yamaha, Valentino Rossi, sulit memahami kenapa terus menderita saat MotoGP Jerman.
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Gold and Goose / Motorsport Images
The Doctor datang ke Sachsenring bermodalkan tiga kegagalan finis beruntun, juga kesulitan mengimbangi performa rekan setim Maverick Vinales, yang tak dipungkiri tengah naik grafiknya.
Walau menunjukkan kecepatan yang kuat sepanjang akhir pekan MotoGP Jerman, nyatanya Rossi kembali tidak berkutik ketika balapan. Ia memang finis kedelapan, tetapi selisih hampir 20 detik dari Marc Marquez.
“Hari saya finis, namun itu adalah balapan yang sangat sulit, karena saya tidak pernah cukup kuat,” keluhnya.
“Bagi kami, akhir pekan ini penting karena saat balapan di Assen pekan lalu, sebelum melakukan kesalahan, saya merasa baik dengan motor. Saya kencang. Jadi, kami harus mengonfirmasi apakah kami menemukan cara yang baik di sini, di Sachsenring.
“Sayangnya, kadang-kadang saya punya kecepatan yang cukup baik selama latihan, tetapi saya tidak cukup cepat. Kami menderita. Kami terus menderita, dan kami perlu mencari tahu apa penyebabnya."
Rossi kemudian mengungkapkan, ia telah salah memilih kombinasi ban depan-belakang kompon medium-medium. Pun demikian, sang Italiano tidak merasa itu merupakan faktor utama di balik performa buruknya.
“Kami memakai (ban) medium, dan kami tahu itu sedikit lebih lambat. Namun kami tidak menyangka (akan) lebih konstan, terutama dari sisi Michelin serta kalkulasi kami, yang tampaknya (kompon) hard tidak bertahan sampai akhir,” ucapnya.
“Jadi, kami memutuskan medium. Tapi sayangnya, dengan medium, (saya) tidak punya grip dari awal. Saya (bahkan) dalam banyak masalah di akhir (balapan).
“Terlepas dari ban, saya kira kami memiliki beberapa masalah lain, karena saya tidak bisa kuat, (dan) mengendarai motor dengan baik seperti tahun lalu.”
Musim lalu, Rossi mengemas podium kedua. Selisih hampir tiga detik. Dibandingkan balapan Minggu (7/7) kemarin, ia terpaut nyaris 20 detik dari Marquez jelas penurunan besar.
“Lima balapan (Le Mans sampai Sachsenring) tahun lalu lebih baik untuk musim saya. Saya selalu sangat kompetitif dan naik podium beberapa kali. Balapan selalu bagus. Namun tahun ini, khususnya empat balapan terakhir, kami sangat, sangat menderita,” tuturnya.
“Jadi, kami perlu menganalisis data. Kami perlu memahami mengapa, karena saya tidak nyaman dengan motor dan saya jauh lebih lambat dari saya tahun lalu. Hari ini saya 20 detik lebih lambat dari balapan saya tahun 2018. Ini sangat sulit dimengerti. Kami perlu menemukan jalan.”
Laporan tambahan oleh Juliane Ziegengeist
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments