Akan Jalani Tes Motor MotoGP, Bautista Tolak Gantikan Bastianini
Ducati mengundang Alvaro Bautista untuk melakukan tes privat MotoGP untuk menguji Desmosedici GP sebelum musim panas. Namun, ia dipastikan tidak akan mendapatkan wild card.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Pembalap Spanyol ini mengumumkan di Barcelona, bahwa ia akan melanjutkan satu musim lagi bersama tim resmi Ducati, memperpanjang kariernya yang sukses hingga hampir 40 tahun.
Setelah memproklamirkan dirinya sebagai juara dunia pada 2022, muncul spekulasi bahwa Bautista juga dapat menguji motor yang dipakai Francesco Bagnaia untuk memenangi gelar MotoGP. Bahkan, ada pembicaraan tentang kemungkinan menggantikan Enea Bastianini yang cedera di tim resmi. Hal ini diterapkan Honda di MotoGP Spanyol dengan menempatkan Iker Lecuona sebagai pengganti Marc Marquez yang cedera.
"Tidak pernah menjadi pilihan untuk menggantikan Enea di tim pabrikan," Alvaro Bautista mengakui hari Kamis ini dalam percakapan dengan Motorsport com setelah pembaruan kontraknya diumumkan.
"Namun, setelah gelar juara dunia tahun lalu, saya bertanya kepada Ducati apakah saya bisa mencoba MotoGP sebagai hadiah. Sepertinya, Ducati GP benar-benar motor yang menyenangkan.
“Saya ingin merasakannya lagi setelah lima tahun tidak mengendarai MotoGP. Namun, itu saja. Saya tidak berpikir tentang balapan apa pun sebagai pembalap pengganti atau sebagai wild card. Ini hanya tentang bersenang-senang dan melakukan beberapa lap.
"Tes akan dilakukan di Misano atau Mugello. Ini adalah dua sirkuit yang biasa digunakan Ducati untuk melakukan tes. Tes akan berlangsung sebelum liburan musim panas. Tapi, mereka belum memberi tahu saya tanggal pastinya. Tes akan dilakukan bersama tim penguji.”
Tes yang dijadwalkan oleh Ducati sebelum musim panas adalah 23-24 Mei di Mugello dan 20-21 Juni di Misano.
Bautista berkiprah di MotoGP selama sembilan tahun, antara 2010 dan 2018, mengikuti balapan terakhirnya di Valencia pada 18 November tahun itu. Ia finis di urutan ketujuh di atas setang Ducati dari Tim Aspar dengan motor sangat berbeda dengan yang digunakannya saat ini.
"Ya, terutama dalam hal aerodinamika. Saat saya balapan di sana pada 2018, ada winglet di bagian depan. Sekarang ada sayap di mana-mana, bahkan di bagian belakang. Tidak diragukan lagi, itu adalah perbedaan terbesar," ujarnya.
Juga perbedaan antara motor turunan seri SBK, sehubungan dengan MotoGP, telah berubah sejak saat itu.
"Saya pikir ban adalah hal yang membuat perbedaan terbesar dalam keseluruhan paket. Ban adalah perbedaan terbesar dari Superbike. Saat pertama kali menggunakan ban Pirelli, saya merasakan banyak pergerakan,” ia mengenang.
“Pada saat yang sama, saya juga merasakan lebih baik tentang ban dan batas kemampuannya. Sekarang, saya memahami ban Pirelli dengan sangat baik. Dengan ban MotoGP, terkadang Anda kehilangan cengkeraman dan Anda tidak benar-benar mengerti mengapa. Anda tidak memahami batasnya dengan baik. Menurut saya, itulah perbedaan terbesar antara kedua motor ini."
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments