Tes Valencia, Vinales fokus jajal mesin
Tak ingin mengulangi kesalahan serupa, Maverick Vinales menerapkan pendekatan berbeda pada tes akhir musim di Valencia, yakni fokus sepenuhnya dalam pengujian mesin.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Meski menorehkan kemenangan di Phillip Island, musim kedua Vinales bersama Yamaha tidaklah mulus. Duduk di posisi keempat di klasemen, tak jarang Top Gun keteteran menghadapi duo Ducati dan Marquez yang cenderung dominan.
Pada balapan di Jepang, Vinales memaparkan Yamaha telah salah memilih mesin saat tes pramusim. Menurutnya, ia lebih memilih mesin lama yang digunakan Johann Zarco.
Usai menorehkan hasil maksimal di Malaysia, dan finis keempat di Malaysia, Vinales mengakui kesalahannya saat memilih mesin. Tak ingin mengulangi kesalahan serupa, Top Gun bertekad memaksimalkan tes akhir musim Valencia untuk fokus dalam pemilihan dapur pacu YZR-M1 tahun depan.
“Pada motor, kami hanya perlu mengganti satu hal, yakni mesin. Saya akan melakukan yang terbaik, dan mencoba lebih cerdas,” ungkap Vinales.
“Tahun lalu, kerja saya tidaklah bagus saat tes. Hari pertama berjalan bagus, kemudian hari kedua buruk karena kami mulai bermain dengan set-up, dan segala macamnya.
“Tahun ini, saya akan menghabiskan dua hari dengan mesin, hanya mencoba, (apakah) tenaganya lebih, atau kurang, tanpa (mengatur) set-up," papar pembalap Spanyol itu.
Vinales menjelaskan Tech 3 milik Zarco memiliki engine brake yang lebih baik. Berbekal reputasi bagus dalam membuat mesin berkarakter serupa, Top Gun optimistis Yamaha akan mudah mengatasi masalah ini.
“Saya telah mengatakan sejak lama bahwa sasisnya sangat baik. Maksud saya, saya tidak kehilangan grip depan di trek manapun, dan saya menekan di bagian depan sepanjang waktu,” tambah Vinales.
“Di beberapa trek, saya coba menutup bagian depan, karena posisi ke-11 bagi saya adalah bencana! Kami hanya perlu sedikit lebih banyak grip di belakang, khususnya dalam pengereman, dan kemudian engine braking.
“Karena terkadang saya merasa baik-baik saja, ‘sekarang saya bisa melepas rem’, namun setelah saya melepasnya, saya melebar, karena engine brake saya tidaklah cukup.
“Johann memiliki lebih banyak engine brake pada mesinnya, tentu tidak ada masalah baginya untuk melakukan itu. Karena mereka telah memilikinya (mesin dengan engine brake bagus), saya kira ini akan teratasi dengan mudah.
“Saya tak sabar untuk berada di Valencia pada Rabu, hanya mengganti mesin, dan terus berkendara,” tukasnya.
Laporan tambahan oleh Oriol Puigdemont
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments