Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Perebutan titel, Marquez tetap waspadai Vinales

Kendati bertarung melawan Andrea Dovizioso, rupanya Marc Marquez tetap mewaspadai ancaman Maverick Vinales dalam perebutan titel musim 2017.

Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing, Marc Marquez, Repsol Honda Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

 

Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing, Marc Marquez, Repsol Honda Team
Marc Marquez, Repsol Honda Team dan Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / LAT Images

Menyusul raihan finis kesembilan di Motegi, Vinales terpaut 41 poin dari Marquez, dengan tiga balapan tersisa dan 75 poin maksimal yang diperebutkan.

Itu berarti, Vinales membutuhkan hasil besar di Phillip Island, jika sang pembalap Yamaha ini masih ingin masuk dalam perebutan gelar juara secara hitungan matematis.

Bahkan, walaupun unggul 11 poin atas Dovizioso, Marquez menolak untuk mencoret nama Vinales keluar dari perebutan titel MotoGP.

“Maksud saya, Dovi tentu saja yang paling berbahaya,” jawab Marquez ketika ditanya apakah pertarungan musim ini antara ia dan Dovizoso.

“Tapi (saya) masih mewaspadai Vinales, karena dia jauh (dalam hal perolehan poin), tapi tidak cukup jauh.

“Pendekatan untuk balapan jauh berbeda dibandingkan tahun lalu. Kami akan mencoba mengimbangi tingkat risiko, karena penting untuk mengelola dengan baik.

“Kita lihat nanti setelah kualifikasi. Apakah kami bisa bertarung untuk kemenangan atau apakah lebih baik memikirkan tentang kejuaraan.”

Vinales sendiri mengaku bahwa untuk memangkas selslisih poin, ia akan bergantung jika ada masalah yang melanda Marquez dan Dovizioso

“Yang pasti, sekarang bukan di tangan kami. Lawan kami harus membuat kesalahan. Jadi, itu akan sangat sulit,” tandas pembalap berusia 22 tahun itu.

“Saat tes pramusim (Phillip Island) adalah trek di mana saya paling cepat dan konstan. Tapi kami tiba di sini dengan cara yang sangat berbeda, dengan motor yang (juga) sama sekali berbeda.

“Tentunya, Motegi adalah balapan sulit. Kami harus melupakannya. Tidak ada tekanan sekarang, dan terus berkendara seperti sebelumnya.”

Vinales, yang kemenangan terakhir di Le Mans, menambahkan bahwa Phillip Island seharusnya memberikan kesempatan harus memberi kesempatan untuk menilai bagaimana YZR-M1 telah berevolusi sejak musim dingin.

“Saat tes pramusim, saya merasa sangat kuat. Semua lap yang saya tempuh di Phillip Island juga bagus, (1 menit) 29 detik dan (1 menit) 28 detik. Itu berarti kami dalam level baik,” terangnya.

“Kita lihat apakah akhir pekan ini kami mencapai level ini atau tidak.

“Jujur, ini telah musim sulit untuk berada di depan. Di Silverstone, kami menemukan cara untuk kuat, khususnya di akhir (balapan). Tapi akhirnya kami menyerang terlalu terlambat untuk meraih kemenangan.

“Kami mencoba berada di level kami sebelumnya dan maksimal seperti biasanya.”

Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing
Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing
Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing
Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing
Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing
Marc Marquez, Repsol Honda Team
Marc Marquez, Repsol Honda Team
Marc Marquez, Repsol Honda Team
Marc Marquez, Repsol Honda Team, Andrea Dovizioso, Ducati Team
Marc Marquez, Repsol Honda Team, Andrea Dovizioso, Ducati Team
10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Komisi Grand Prix ubah regulasi tes MotoGP
Artikel berikutnya Bagaimana rasanya bekerja dengan Valentino Rossi?

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia