Valentino Rossi Butuh Tiga Dekade untuk Berdamai dengan Marquez
Juara dunia MotoGP tujuh kali, Valentino Rossi, mengungkapkan butuh waktu sangat lama untuk bisa berdamai dengan Marc Marquez.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Perselisihan antara kedua pembalap yang memuncak di Sepang masih sering dibicarakan. Padahal, bentrok terjadi hampir enam tahun lalu.
Padahal, selama hampir 26 tahun berkarier di ajang balap motor bergengsi itu, pembalap Petronas SRT itu sudah bertarung dengan 175 lawan. Bahkan, beberapa mungkin pernah terlibat insiden dengan The Doctor.
Namun, Rossi sulit memaafkan Marquez, yang jadi lawan utama dalam perebutan gelar juara dunia di masa lalu. Relasi tak kunjung membaik meski kedua pembalap itu sedang mengalami kejatuhan dalam karier.
“Marc adalah rival terhebat dan dia sangat kencang, salah satu yang terbaik. Tapi dengannya, saya tidak merasa nyaman di lintasan,” ujarnya kepada BT Sport.
“Berapa lama dibutuhkan agar bisa berdamai dengannya? Saya kira perlu 20 atau 30 tahun.”
Selain Marquez, ada dua musuh besar pembalap 42 tahun itu. Mereka adalah Casey Stoner dan Jorge Lorenzo.
Pilot Spanyol tersebut tetap jadi musuhnya meski mereka bernaung di skuad yang sama, Yamaha. Hal itu menimbulkan sedikit ketidaknyamanan dalam garasi.
“Stoner adalah salah satu pembalap paling berbakat dan sulit dikalahkan karena bagi saya, dari sudut pandang talenta murni, dia tidak terkalahkan,” kata Rossi.
“Juga Lorenzo, saya tidak pantas mendapat rekan setim seperti Lorenzo di Yamaha, setelah apa yang saya perbuat pada Yamaha. Mungkin dulu, mereka bisa memberikan satu (rekan setim) yang lebih lambat.”
Pernah menghadapi beragam tipe pembalap, Rossi ditanya soal satu-satunya pembalap yang belum pernah dikalahkannya.
“Satu-satunya pembalap yang belum pernah saya kalahkan? Lebih dari mungkin musim ini, saya selalu ada di belakang! Siapa dia? Jorge Martin? Fabio Quartararo tidak, karena di masa lalu, saya mengalahkannya.
“Garrett Gerloff? Tapi saya sangat rileks, dia baru melakoni satu putaran dan lalu, saya di depannya di Assen sebelum jatuh!”
Musim ini, murid Akademi Pembalap VR46, sudah mengaspal di Moto2 dan MotoGP. Bahkan, Rossi berbagi paddock dengan Franco Morbidelli di Petronas SRT, sedangkan Francesco Bagnaia berkibar bersama Ducati.
“Saya sangat bangga dengan itu, karena pada akhir musim, ketika saya hengkang, sebagian dari diri saya akan tetap tinggal di sini,” Rossi menuturkan.
“Mereka sekarang adalah atlet sejati, sebagaimana mereka menjalani hari-hari. Dan ini banyak mengubah segala sesuatu juga ketika mereka berada di atas motor karena mereka jadi sangat kencang, mereka yang terbaik.”
Marc Marquez, Repsol Honda Team, Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments