Rossi: Jika Pedrosa marah, dia harus balapan sendiri
Valentino Rossi mengabaikan kecaman Dani Pedrosa, yang menyebut sembilan kali juara dunia itu melakukan manuver berbahaya pada MotoGP Aragon, Minggu [24/9].
Dani Pedrosa, Repsol Honda Team
Gold and Goose / Motorsport Images
Pedrosa, yang menyalip Rossi untuk posisi keempat, dibuat kesal karena ia hampir dibuat keluar lintasan oleh pembalap Yamaha ini di trek lurus.
Meski berhasil menyalip, Pedrosa menilai aksi defensif Rossi tidak adil. "Anda bisa ke kiri, tapi menuju garis, dan membuat pembalap lain keluar dari lintasan pada kecepatan 300 km/jam. Itu bukan hal terbaik.
Ketika komentar tersebut ditanyakan kepada kepada Rossi, pembalap Italia itu mengatakan, Pedrosa tidak punya alasan untuk membela diri.
"Anda tahu, jika ia tidak senang. Pedrosa harus balapan sendiri menurut saya. Itu yang saya pikirkan," tukas The Doctor.
"Karena semua orang melakukan hal yang sama saat saya mencoba menyalip, khususnya pada lap terakhir. Tapi terus terang saat keluar dari [Tikungan] 14, Anda selalu ke kiri,
"Mungkin saya melebar satu meter... jadi, saya tidak tahu. Mungkin para pembalap ini berpikir mereka memiliki trek."
Tidak mengira finis lima besar
Rossi yang kembali membalap, tiga minggu setelah cedera patah kaki, berada di barisan terdepan sepanjang balapan, di mana ia memulai balapan dari baris depan.
Pembalap Yamaha itu akhirnya finis kelima, selisih enam detik dari Marc Marquez. Hasil yang menurutnya tidak terpikirkan olehnya saat menuju Aragon.
"Saya mencoba maksimal untuk hasil terbaik, tapi pada akirnya saya lelah. Sejujurnya saya tidak pernah berpikir bisa berada di lima besar, dan saya merasa cukup baik," papar Rossi.
"Saya sangat bangga. Saya sangat senang, karena satu minggu lalu saya tidak tahu apakah bisa balapan.
"Tapi kami bekerja baik. Kami melakukan pilihan yang tepat, mungkin sedikit berisiko. Saya [juga] tidak ingin kehilangan balapan lainnya, karena semakin banyak yang Anda lewatkan, semakin banyak waktu dibutuhkan untuk kembali pada level Anda."
Rossi mengungkapkan, bahwa ia tertahan oleh cedera, dan merasa lebih lelah dari biasanya. Tapi ia mengetahui kecepatannya pada akhir balapan juga dikarenakan kelemahan spesifik pada YZR-M1.
"Bagi saya, kami cukup kompetitif. Tapi sayangnya kami menderita degradasi terlalu banyak pada ban belakang," ungkapnya.
"Menurut saya, jika sepenuhnya fit, saya bisa tiba di garis finis beberapa detik lebih dulu. Tapi bagaimanapun, paruh kedua balapan bagi kami adalah masalah.
"Pada saat ini, Ducati dan Honda lebih baik. Kami harus bekerja."
Laporan tambahan oleh Oriol Puigdemont
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments