Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Valentino Rossi Penasaran Respons Dovizioso Saat Jajal Motor Yamaha

Valentino Rossi penasaran dengan respons Andrea Dovizioso setelah mengendarai motor Yamaha dalam debut untuk Petronas Yamaha SRT di MotoGP Misano.

Valentino Rossi, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Mulai pekan ini, Petronas SRT membagi dua paddocknya untuk dua pembalap veteran Italia. Dovizioso menjadi partner kelima Rossi musim ini.

Saat pindah ke tim satelit Yamaha, The Doctor awalnya berkolaborasi dengan muridnya, Franco Morbidelli. Adaptasi cepat harus dilalui setelah pemuda 26 tahun tersebut mengalami cedera lutut kiri yang cukup parah.

Kursi kosong yang ditinggalkan Franky, berturut-turut diisi Garett Gerloff (Assen), Cal Crutchlow (dua kompetisi Austria), Jake Dixon (Inggris dan Aragon), dan sekarang Dovizioso.

Jika ditarik jauh lebih ke belakang dan status permanen dilekatkan, sejatinya Dovizioso adalah rekan setim kedelapan Rossi sejak promosi ke level premier.

Ia menguasai paddock sendirian ketika memperkuat Nastro Azzurro Honda selama dua musim perdana, 2000-2001, di kelas 500cc. Ketika membela Repsol Honda, pria Tavullia itu mesti bekerja sama dengan Tohru Ukawa (2002) dan Nicky Hayden (2003).

Bertarung untuk Yamaha 15 tahun, tentu saja Rossi mengalami pergantian rider hingga empat kali. Carlos Checa bertandem pada 2004, lalu Colin Edwards antara 2005-2007, dilanjutkan Jorge Lorenzo 2008-2010.

Maverick Vinales dipasangkan dengannya setelah bergabung kembali dengan Yamaha pada 2017. Rossi sempat pindah ke Ducati untuk menutaskan rasa penasaran dengan tim Italia. Selama dua musim, ia berkumpul lagi dengan Hayden.

Baca Juga:

Petronas SRT mempertemukan juara MotoGP tujuh kali dengan Morbidelli dan penggantinya, Dovizioso.

“Saya gembira menjadi rekan setim Andrea karena kami punya hubungan baik, tapi kami juga jadi lawan karena berhadapan satu sama lain di MotoGP sejak 2008,” kata Rossi.

“Jadi kami sering melakoni duel bagus. Itu adalah salah satu nama penting dalam kompetisi karena selama beberapa tahun ini, dia selalu jadi salah satu pembalap terbaik. Saya juga ingin tahu bagaimana feeling-nya di atas motor Yamaha.”

Mendapat rekan baru, pilot 42 tahun itu tak otomatis terangkat. Ia menuntut dirinya tampil apik dalam lima putaran sisa MotoGP 2021 sebelum pensiun.

Misano jadi bagian dalam kariernya sejak level bawah hingga sekarang. Namun, trek itu bisa saja memberikan cerita kegagalan yang tak asing bagi Rossi. Sukses terakhirnya di sana ditorehkan pada musim 2014.

“Misano selalu jadi balapan yang spesial, akhir pekan spesial karena saya tinggal sangat dekat. Tavullia sangat dekat dengan Misano. Saya tumbuh di sini sebagai pembalap. Pertama kali, mencoba motor di lintasan, di sirkuit ini pada 1992. Saya seperti masuk dimensi lain,” ia mengenang.

“Di atas kertas, saya bisa lebih kuat di sini. Aragon berat dan itu salah satu sirkuit paling buruk dalam kalender bagi saya. Tahun lalu, terutama pada balapan pertama, saya menghadapi lomba yang bagus. Saya memimpin grup dan sayangnya, kehilangan podium di lap terakhir.

“Kemenangan terakhir, pada 2014, adalah memori terindah karena sudah bertahun-tahun, saya tidak menang di sini.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Jadwal MotoGP San Marino 2021 Hari Ini
Artikel berikutnya Pengembangan Tersendat, Joan Mir Ingin Suzuki Punya Tim Satelit

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia