Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Rossi: Saya beruntung tidak cedera patah tulang

Valentino Rossi mengaku beruntung tidak menderita cedera patah tulang usai kecelakaan motocross. The Doctor juga lega tak absen di MotoGP Mugello.

Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Rossi mengalami kecelakaan saat latihan motocross di Cross Club Cavallara, Pesaro Urbino, Italia pekan lalu. Ia kemudian dibawa ke Rumah Sakit Infermi, Rimini dan didiagnosis cedera perut ringan dan trauma dada. Meski dinyatakan fit, tapi ia sempat menyatakan masih merasakan sakit yang parah.

“(Kondisi) saya tidak begitu buruk. Saya merasa cukup baik, terutama dalam beberapa hari terakhir. Saya beruntung karena itu kecelakaan yang buruk dan saya sangat kesakitan, terutama di perut dan semua bagian depan tubuh,” tuturnya.

“Pada hari pertama, saya menginap semalam di rumah sakit karena sulit untuk bernapas. Tapi ketika saya pulang ke rumah, saya sangat kesakitan selama dua atau tiga hari. Saya sempat tak yakin bisa balapan. Tapi dua hari lalu situasinya membaik. Saya mulai bernapas dengan cara lebih baik. 

“Sekarang kami harus menunggu apa yang terjadi ketika saya mengendarai M1, karena tentu tekanannya cukup tinggi. Tapi kemarin saya mencoba naik motor dan merasa baik. Saya bisa bergerak tanpa kesakitan. Jadi, saya cukup optimistis. Pastinya saya tidak 100%, karena masih merasakan sakit. Tapi ini masih Kamis dan penting untuk meningkatkan pada Minggu.”

Ditanya apa tipe motor yang dikendarainya kemarin, Rossi menjawab: “Saya mengendarai R6 di rumah. Hanya untuk mencobanya. Sebelumnya saya mengendarai TMAX dan setelah itu R6. Saya rasa tidak begitu buruk. Tapi Anda tahu, itu tidak bisa dibandingkan, (terutama) tekanannya.

“Saya selalu mengendarai motocross karena saya menyukainya. Saya sangat menikmatinya, dan saya pikir itu latihan terbaik, baik secara fisik dan mental. Tapi saya rasa setelah kecelakaan ini, (latihan dengan motocross) sudah berakhir.

“Saya beruntung, karena sejujurnya, dengan kecelakaan seperti itu sangat mudah untuk (cedera) patah tulang dan absen pada dua balapan, dua balapan yang sangat penting dalam semusim. Jadi, benar-benar hebat bagi saya untuk berada di sini dan mencoba (balapan) besok.”

Kronologi kecelakaan

Ini bukan kali pertama Rossi mengalami kecelakaan saat latihan motocross. Pada 2010, pembalap berusia 38 tahun itu terjatuh dan menderita dislokasi bahu. Tujuh bulan usai kecelakaan ini, ia menjalani operasi untuk memulihkan cedera bahunya.

The Doctor lalu menjelaskan bagaimana kronologi kecelakaan di Cross Club Cavallara. “Ya, saya di Cavallara, salah satu trek favorit. Saya sering ke sana dan satu kali balapan beberapa tahun lalu dengan para pembalap.

Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / LAT Images

“Sayangnya, (ketika) melompat, saya mendarat satu meter di luar trek. Tanahnya lunak dan saya tidak siap. Jadi, ketika saya mendarat, motor berhenti dan saya ke depan. Saya mengenai stang motor dan juga menghantam tanah.”

Dan akibat dari kecelakaan inilah, Rossi pun tak yakin bagaimana ia dapat mengatasi aspek tertentu saat mengendarai motor MotoGP.

“Untuk mengendarai motor, ada dua hal yang saya pikirkan. Pertama, pergerakan di atas sadel, (karena) perubahan arah di Mugello cukup parah. Terutama ketika Anda menekan keras, Anda perlu untuk bernapas lebih lama saya masih merasa sedikit sakit,” terangnya.

“Dan menurut saya, ini adalah bagian di mana saya perlu memahami apakah bisa cukup pulih.

“Saya akan mencoba semua sesi. Besok pagi, saya akan mulai dengan cara normal dan mencoba untuk memahaminya. Karena sangat sulit untuk menciptakan kembali tekanan ketika mengendarai (motor) MotoGP.

“Saya juga akan mencoba untuk memahami apakah saya merasakan rasa sakit tertentu atau apakah saya harus menempuh sedikit lap untuk menghemat energi demi balapan Minggu.”

Kendati tak dalam kondisi fisik yang maksimal, sembilan kali juara dunia itu tetap tak sabar tampil di hadapan para fans. Ditambah atmosfer Mugello selalu terasa istimewa bagi Rossi.

“Ya, di Mugello, atmosfernya selalu istimewa, terutama bagi saya dan seluruh pembalap Italia. Fans sangat panas dan karakteristik Mugello juga istimewa,” tukasnya.

“Penonton (berjarak) sangat dekat di sekitar trek. Jadi, atmosfernya sangat istimewa. Itu membantu setiap orang untuk memberikan penampilan maksimal, karena Anda merasakan bisingnya suara penonton.” 

Laporan tambahan oleh Matteo Nugnes

Jorge Lorenzo, Yamaha Factory Racing
Aksi para pembalap di MotoGP Italia 2016

Foto oleh: Gold and Goose / LAT Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Folger resmi bertahan di Tech 3 pada 2018
Artikel berikutnya Vinales akan contek gaya balap Lorenzo

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia