Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Valentino Rossi Apresiasi Race Direction Hukum Deniz Oncu

Pembalap veteran, Valentino Rossi, mengapresiasi keputusan Race Direction yang menjatuhkan hukuman keras kepada Deniz Oncu yang menyebabkan insiden mengerikan saat restart.

Valentino Rossi, Petronas Yamaha SRT

Valentino Rossi, Petronas Yamaha SRT

Gold and Goose / Motorsport Images

Balapan Moto3 Amerika di Austin sempat dihentikan setelah Filip Salac mengalami kecelakaan dan motornya berada di trek. Demi memberikan keamanan kepada marshall untuk memindahkan motor, Race Direction akhirnya memutuskan menghentikan lomba.

Tak lama setelah start kedua, kecelakaan mengerikan terjadi yang disebabkan oleh manuver Deniz Oncu (Red Bull KTM Tech3).

Pembalap asal Turki itu memotong jalur Jeremy Alcoba (Indonesian Racing Gresini Moto3) yang membuat ban belakang Oncu itu menyenggol ban depan motor #52 dan langsung terjatuh dalam kecepatan tinggi.

Honda NSF250RW milik Alcoba yang berada di trek tak bisa dihindari oleh Andrea Migno (Rivacold Snipers Team) dan Pedro Acosta (Red Bull KTM Ajo), sehingga membuat mereka melayang ke udara.

Untungnya, seluruh pembalap yang terlibat insiden berada dalam kondisi baik, meski baju balap Migno rusak parah, dan Acosta sempat menghantam dinding pembatas besi.

Balapan pun langsung dihentikan, dan tak lama kemudian Race Direction memutuskan hasil lomba berdasarkan urutan ketika red flag pertama.

Keputusan untuk benar-benar menghentikan balapan untuk menghindari bertambahnya korban jiwa di trek. Mengingat sepekan lalu sepupu Maverick Vinales, Dean Berta Vinales, kehilangan nyawa dalam balapan Race 1  World Supersport 300 di Jerez, Spanyol.

Valentino Rossi yang sudah berada di Kejuaraan Dunia Balap Motor selama 26 tahun, mengatakan situasi keselamatan di Moto3 berada di luar kendali. Pembalap Petronas Yamaha SRT itu merasa Race Direction tidak memiliki pilihan selain memberi Oncu hukuman keras.

Tetap, juara dunia sembilan kali (125cc 1997, 250cc 1999, 500cc 2001, MotoGP 2002-2005, 2008, 2009) berusia 42 tahun itu juga kritis terhadap keputusan untuk memulai balapan kembali setelah terjadi insiden.

“Saya tidak ingin membicarakan tentang Oncu atau pembalap lain. Namun, bagi saya keputusan untuk memberi hukuman sangat tepat,” kata Rossi yang memenangi 12 balapan kelas 125cc (kini Moto3) antar 1996 dan 1997.

“Mereka harus melakukan sesuatu. Minimal dia harus didiskualifikasi dari dua balapan, karena mereka melakukan sesuatu yang serius. Situasinya benar-benar di luar kendali.

“Bagi saya, Race Direction juga membuat kesalahan karena membuat Moto3 restart saat balapan menyisakan lima lap, dan itu lima lap paling berbahaya. Itu seperti Russian Roulette.

“Tapi terlepas dari itu, pergerakan Oncu di sektor trek lurus ketika dia tahu ada pembalap lain di sisinya dan memotong jalurnya. Itu berpotensi kecelakaan fatal. Saya sangat takut.

“Acosta terlihat mengalami kecelakaan yang sangat parah dan mereka beruntung tak ada apa pun yang terjadi. Tapi, harus ada sesuatu yang serius dengan para pembalap muda ini sejak awal.

“Situasinya harus berubah sebelum sesuatu terjadi. Balap motor terlalu berbahaya dengan perilaku seperti ini di trek.

“Anda harus menghargai keselamatan diri sendiri dan orang lain. Ini merupakan yang terpenting dibandingkan mendapatkan satu posisi. Pasalnya, Anda di sini bermain dengan nyawa anak-anak muda dan berpotensi terjadi masalah.”

Baca Juga:

Pembalap Ducati, Jack Miller, sepakat dengan Valentino Rossi tentang apa yang dilakukan Race Direction dan apa yang harus dilakukan agar membuat balapan di kategori lebih rendah jauh lebih aman.

“Itu bukan sebuah ketidaksengajaan. Jelas-jelas ada pergerakan saat berada di sektor trek lurus,” ujar Miller.

“Sial, itu terjadi sepanjang tahun. Melihat kembali di Barcelona musim ini misalnya, itu adalah satu balapan di mana saya sangat kesal karena ada gerakan seperti itu di trek lurus, dan sejujurnya itu benar-benar buruk.

“Saya benar-benar lega melihat semua pembalap muda itu dapat keluar dari kecelakaan dengan selamat, terutama Acosta dan Migno.

“Mereka hanya mencoba memanfaatkan slipstream seperti yang lainnya dan kemudian orang bodoh di depan terlibat bentrokan yang membuat motor tergeletak di tengan trek lurus.

“Saya pikir hal terbesar adalah kami beruntung itu terjadi di sini, di Texas, di mana di trek lurus Anda bisa mendaratkan Boeing 747 karena lebarnya sebesar itu.

“Jadi, ada banyak ruang bagi orang lain untuk menghindar, tetapi jika itu terjadi di Jerez, saya tidak berpikir hasilnya akan bagus.

“Tentu saja, saya pikir itu dan fakta bahwa mereka berpikir untuk memulai balapan lagi adalah kebodohan.”

Berdasarkan apa yang disebutkan Jack Miller tentang balapan di Barcelona, bos-bos tim dipangging oleh Race Direction untuk diperingati tentang perilaku para pembalap mereka.

Moto3 Restart

Moto3 Restart

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Fabio Quartararo Akan ke Misano Seolah Tidak Ada yang Dipertaruhkan
Artikel berikutnya GP Amerika, Kali Ke-36 Pembalap Spanyol Podium Utama di Tiga Kelas

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia