Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Valentino Rossi: Saya Tunda Pensiun karena Bujukan Orang Tua

Valentino Rossi sejatinya ingin memutuskan pensiun dari MotoGP akhir musim lalu. Tapi, pembalap Petronas SRT terpaksa menunda semusim karena bujukan orang tua.

Valentino Rossi, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Rider kawakan tersebut melihat pengujung kariernya sudah dekat, ditandai dengan anjloknya prestasi. Sejak naik podium ketiga di MotoGP Andalusia 2020, ia kesulitan menaklukkan YZR-M1 musim lalu.

Crash dan terpapar Covid-19 membuatnya tak bisa mendulang poin dalam enam putaran. The Doctor menutup musim lalu pada posisi ke-15.

Tak pernah mendapat hasil sedemikian buruk sejak terjun ke kejuaraan dunia, Rossi pun berpikir untuk pensiun. Ia pun berkonsultasi dengan keluarga serta sahabatnya. Ayahnya, Graziano dan ibunya, Stefania, menunjukkan keberatan.

Mereka meyakinkan agar pria 42 tahun itu mengurungkan niat pensiun karena sadar gairah putranya terhadap balap motor sangat tinggi.

Permintaan dua suporter istimewa tersebut membuat Rossi memberi kesempatan dirinya sekali lagi. Siapa tahu, musim 2021, lebih ramah padanya.

“Pada 2020, saya berpikir panjang apakah lanjut setahun lagi atau tidak. Saya belum memutuskan, ayah dan ibu memberi dorongan,” ujarnya kepada BT Sport.

“Saya mengatakan kalau saya tidak seharusnya berhenti, saya semestinya lanjut. Kadang, Anda mengharapkan reaksi berlawanan, mama konvensional yang mengatakan, ‘Berhenti, berhenti, Anda mesti berhenti’ dan sebaliknya, dia mendorong saya untuk lanjut.”

Situasi makin memburuk musim ini ketika pindah dari Yamaha Factory Racing ke tim satelit, Petronas SRT. Rossi malah sering finis di luar zona poin. Peringkat kedelapan adalah raihan terbaiknya. Ia mencapai titik nadir dengan duduk di peringkat ke-21 dengan 28 poin.

Melihat kariernya sulit diangkat lagi, Rossi lantas mantap memutuskan pensiun. Respons sang ibu bertolak belakang dari sebelumnya. Stefania mendukung penuh keinginan juara dunia MotoGP tujuh tahun itu.

“Dia sangat aneh. Sebelum putaran di Austria, saya katakan, ‘Stefi, besok saya akan menggelar konferensi pers dan saya mengungkapkan bakal mundur’. Dia sedang mencuci gelas, lalu menjawab, ‘Ah ok, saya pikir bahwa itu adalah ide yang bagus’. Sudah cukup. Ini adalah kata-kata yang kami katakan satu sama lain, dan kemudian, ‘Ok ciao, kita bertemu besar’”.

Baca Juga:

Rossi sudah lega telah mengumumkan keputusan. Ia pun bertekad untuk menuntaskan tahun perpisahan dengan hasil jauh lebih baik.

Sayangnya, pembalap yang naik podium MotoGP 199 kali itu malah mengalami kendala teknis. Ban belakang pun sulit diajak kompromi.

“Paruh kedua musim ini sangat berbeda bagi saya daripada yang pertama. Ada alasan teknik untuk ini. Sedangkan pada paruh pertama musim, di mana ada akhir pekan dan trek yang saya harap lebih baik, terutama di Assen dan Barcelona,” ucapnya dilansir Speedweek.com.

“Ternyata, saya kesulitan dan bahkan jatuh. Tapi kami harus mengalami masalah dengan motor. Ada beberapa hal yang tidak berfungsi dengan baik, terutama ketika itu berjalan beberapa lap awal dan feeling di depan.

“Kami mencoba mengerjakan itu sepanjang musim panas dan kami temukan sesuatu yang mesti dikembangkan dari sudut pandang teknik, jadi saya merasa bagus.

“Sejak Sachsenring, kami harus memasang perangkat start di bagian depan. Tapi, kami selalu berjuang menyempurnakan elektronik untuk sistem baru. Saya juga bertarung hingga akhir pada lap pertama karena motor sangat lambat. Sekarang, kami tampaknya sudah menemukan masalah, jadi feeling saya lebih baik.”

Meski tim telah mendeteksi sumber masalah sekaligus menemukan jalan keluar, bukan berarti mudah mengimplementasikannya.

“Meski di Austria, rute lebih sulit bagi kami, saya bisa menyesuaikan dengan baik. Kami tahu bahwa itu akan sulit untuk Yamaha, tapi pada akhirnya, itu balapan yang layak. Bagi saya, sangat penting punya paruh kedua musim yang bagus, mencetak poin, berada di 10 besar, mengemudi dalam lomba bagus,” ia menjelaskan.

Rossi menegaskan, “Ini adalah balapan-balapan terakhir di MotoGP, jadi mereka sangat penting. Karena saya akan mengingatnya dan sayangnya, tidak seperti lomba 15 tahun lalu di mana saya hampir selalu menang.”

Valentino Rossi, Petronas Yamaha SRT

Valentino Rossi, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Miguel Oliveira Berharap Akhiri Rentetan Hasil Buruk di Aragon
Artikel berikutnya Pol Espargaro Akui Puig Sangat Berpengaruh dalam Kariernya di Honda

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia