Vinales: Ini harinya Dovizioso untuk menang
Maverick Vinales mengaku sulit mengalahkan Andrea Dovizioso saat keduanya bertarung memperebutkan kemenangan di Mugello.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Start ketiga, Dovizioso berhasil menaklukkan Vinales untuk mempersembahkan kemenangan pertama bagi Ducati di Mugello, sejak Casey Stoner berjaya pada musim 2009.
Dalam balapan yang berlangsung sepanjang 23 lap, Vinales mendominasi dan memimpin di depan. Pembalap Spanyol itu juga terlihat bakal keluar sebagai juara. Akan tetapi, ia disalip Dovizioso di Tikungan 1 pada Lap 14.
Satu lap kemudian, Vinales disalip Danilo Petrucci di Tikungan 15 dan turun di posisi ketiga. Pada empat lap terakhir, Vinales kembali merebut posisi kedua dari Petrucci. Namun, ia sudah tak dapat menghentikan laju kencang Dovizioso.
Dengan raihan finis kedua, Vinales masih memimpin klasemen sementara dengan torehan 113 poin. Atau unggul 26 poin atas Dovizioso yang naik di peringkat kedua.
“Ketika saya menyalip Valentino (Rossi), saya tahu harus mencetak catatan waktu per lap. Saya banyak mencetak (1 menit) 47 detik, tapi Dovizioso masih di belakang saya. Saya tidak bisa menjauh. Itu tidak mungkin,” ucap Vinales usai balapan.
“Saya mencoba. Tapi hari ini adalah untuk mencetak poin dan finis kedua. Kadang-kadang Anda harus finis kedua. Saya senang bisa naik podium di sini.
“Dovi tampil sangat bagus. Ini adalah harinya untuk menang. Tapi motor saya dalam performa baik. Pada lap terakhir, saya bisa sedikit lebih menekan. Akhirnya saya tahu 20 poin hari ini sangat penting.”
Keberhasilan Dovizioso menjuarai MotoGP di Mugello sendiri patut diapresiasi tinggi. Pasalnya, saat sesi Warm Up Practice (WUP), pembalap Ducati itu dilaporkan sakit karena keracunan makanan.
Namun, saat tiba waktunya balapan, penampilan Dovizioso sungguh di luar dugaan. Begitu solid, tenang dan benar-benar memegang penuh kendali balapan.
Kemenangan di Mugello merupakan yang ketiga bagi Dovizioso sepanjang karier Grand Prix, sejak Donington Park 2009 dan Sepang 2016.
“Saya bangun jam 4 pagi. Saya sakit. Feeling saya cukup buruk sebelum balapan. Energinya tidak begitu baik,” tuturnya.
“Tapi bekerja baik. Kecepatan kami ada di sana. Saya tahu motor bagus dan bisa bertarung untuk podium, (walau) saya tidak apa yang bisa saya lakukan saat balapan.
“Saya memutuskan untuk maju ke depan pada 10 lap terakhir. Dan hasilnya terbayar lunas.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments