Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
Reactions
MotoGP MotoGP Algarve

Maverick Vinales: M1 Lebih Mudah Dikendarai daripada RS-GP

Aprilia mengalami akhir pekan buruk di GP Algarve, Portimao. Kedua pembalapnya, Maverick Vinales dan Aleix Espargaro tidak bisa mempersembahkan poin.

Maverick Vinales, Aprilia Racing Team Gresini

Maverick Vinales hanya finis kedua dari belakang pada Grand Prix (GP) Algarve dan angkat bicara tentang masalah yang dialaminya. Sementara, Aleix Espargaro gagal menyelesaikan balapan.

Ia tersingkir lebih awal dari balapan. Vinales, menyelesaikan lap di belakang dan berada di posisi terakhir dari putaran pertama hingga 21. Pada akhirnya, rider Spanyol berada di urutan ke-16. Sehingga, tim Aprilia menyelesaikan GP Algarve dengan tangan kosong.

Vinales, yang pindah dari Yamaha ke Aprilia di musim panas, tidak ingin kecewa dengan hasil yang buruk dan menekankan bahwa dia saat ini sedang mempersiapkan musim depan.

"Kami mencoba mengenal motor lebih jauh dan menempuh jarak dengannya. Kami mencoba banyak hal yang dipersiapkan untuk musim mendatang. Itulah yang sedang kami fokuskan, dan ini merupakan tugas yang paling penting," tutur Vinales.

"Tentu saja kami ingin melihat diri kami dalam posisi pertama, tapi itu belum ada. Saya belum benar-benar percaya diri dengan motornya, jadi saya tidak bisa benar-benar menyerang. Itu akan bertambah seiring waktu karena kami melakukan banyak putaran,” ucapnya yakin.

Dengan mengendarai Aprilia RS-GP, Vinales belum mampu menunjukkan performa yang diraihnya sebagaimana membalap bersama Yamaha M1.

Maverick Vinales, Aprilia Racing Team Gresini

Maverick Vinales, Aprilia Racing Team Gresini

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

"Yamaha M1 jauh lebih mudah dikendarai, karena tidak terlalu menuntut secara fisik. Karakter mesinnya benar-benar berbeda. Itu membuat membalap lebih mudah," kata pembalap Aprilia dan mengingat keunggulan Yamaha M1 yang sebelumnya dikendarainya.

“Sementara, untuk Aprilia RS-GP, Anda harus bekerja dengan lebih banyak tenaga dan Anda lebih tertantang secara fisik Ada aspek positif dan negatifnya. (Positifnya), mesin lebih kuat di lintasan lurus. Rem mesin sepenuhnya bekerja berbeda,” pembalap 26 tahun tersebut menambahkan.

Di musim dingin nanti, Vinales mengungkapkan bahwa dia akan menyesuaikan latihannya untuk lebih intensif.

“Saya harus berlatih intens. Sebelum itu, saya duduk di atas motor (Yamaha M1) yang sangat tenang dan tidak terlalu menantang pengemudinya. Beda sekali dengan motor ini (Aprilia RS-GP). Pembalapnya terus-menerus ditantang. Itu melelahkan di setiap berkendara, saat mengerem, saat akselerasi, dan saat berbelok. Saya harus berlatih lebih keras lagi,” katanya.

Juara dunia Moto3 2013 tersebut menyebutkan bahwa dirinya melihat balapan terakhir musim ini, di Valencia sebagai persiapan untuk 2022.

"Bagi kami, penting untuk meningkatkan perasaan untuk motor dan motor itu sendiri. Hasilnya adalah masalah kecil saat ini. Kami meningkatkan fokus yang lebih untuk memperbaiki diri. Langkah demi langkah kami semakin dekat.

“Menyelesaikan balapan dengan perasaan yang baik adalah hasil yang baik bagi kami saat ini,” tutur Vinales menambahkan.

Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team Gresini

Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team Gresini

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Tahun ini, Aprilia berada di posisi paling buncit, dengan menghuni posisi keenam dalam kejuaraan konstruktor. Podium pertama yang diraihnya dalam sejarah MotoGP tidak mengubah fakta bahwa Aprilia masih duduk di dasar klasemen.

Baru-baru ini, Aleix Espargaro merasa sangat sulit untuk membangun performa yang mampu dia tunjukkan di musim ini.

“Saya belum belajar apa-apa di sini dan saya tidak tahu apa yang terjadi. Pada satu titik, di satu musim saya benar-benar kuat. Saya tidak bisa menjelaskan mengapa saya susah payah sekarang,” kata Espargaro.

“Kami tidak memiliki grip dan motor tidak mau berputar. Saya sangat frustrasi karena saya tidak tahu mengapa saya jatuh,” ucap pemilik nomor 41 tersebut.

Rider Spanyol tersebut juga mengakui bahwa dia tidak secepat sebagaimana paruh pertama musim ini.

“Saya jatuh saat pemanasan dan juga saat balapan. Saya tidak secepat paruh pertama musim ini. Saya tidak tahu mengapa. Saya tidak tahu apa yang sudah saya lakukan.

“Sulit untuk menjadi cepat dan kompetitif. Maverick memiliki masalah yang sama dengan saya. Saya tidak punya penjelasan," katanya, yang akan melakukan perjalanan ke Valencia untuk menjalani penutup musim kedelapannya dari kejuaraan MotoGP.

Baca Juga:

*Artikel ini dibuat oleh M. Fadhil Pramudya P yang sedang menjalani magang.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Brad Binder Netral soal Insiden Balapan Adiknya
Artikel berikutnya Casey Stoner Ingin Semua Orang Hargai Pembalap

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia