Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Vinales mengancam, Marquez tak merasa tertekan

Keberhasilan Maverick Vinales memenangi dua balapan beruntun, rupanya tak membuat sang juara dunia bertahan Marc Marquez merasa tertekan.

Marc Marquez, Repsol Honda Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Marc Marquez, Repsol Honda Team
Marc Marquez, Repsol Honda Team
Marc Marquez, Repsol Honda Team
Marc Marquez, Repsol Honda Team
Marc Marquez, Repsol Honda Team
Start: Marc Marquez, Repsol Honda Team, leads
Marc Marquez, Repsol Honda Team, crash
Marc Marquez, Repsol Honda Team, crash
Race winner Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing
Podium: Race winner Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing

Musim lalu, Marquez sukses merengkuh gelar juara MotoGP yang ketiga, meski Honda RC213V bermasalah dengan akselerasi.

Kini, semua mata tertuju kepada sosok Vinales, yang digadang-gadang bakal memenangi kejuaraan dan berduel sengit melawan Marquez. Namun, pembalap berusia 24 tahun ini justru menegaskan sama sekali tak tertekan.

“Saya tidak merasa tertekan seperti tahun lalu. Tentu, Anda merasakan tekanan untuk berada di sana, untuk bertarung demi kejuaraan,” ucap Marquez.

“Dan sepertinya kedua pembalap Yamaha, tidak hanya Maverick, tapi juga Valentino (Rossi) sangat kuat.

“Mereka memiliki paket yang sangat bagus dan mereka sangat konsisten. Kami perlu bekerja sama dengan Honda, untuk mencari dan menemukan cara yang baik dalam meningkatkan hasil.”

Mencoba untuk belajar

Honda melakukan perombakan besar-besaran pada musim 2017, dengan beralih ke mesin ‘big bang’ dari ‘screamer’. Kendati demikian, para engineer pabrikan Jepang itu masih bekerja keras untuk menyesuaikan dengan elektronik Magneti Marelli.

Marquez sendiri membuka musim baru dengan finis keempat di Qatar, dan lalu terjatuh saat balapan di Argentina akhir pekan lalu. Alhasil, ia berada di peringkat kedelapan dalam klasemen sementara, dan terpaut 37 poin dari Vinales.

Sekilas mengingat 2016, Marquez finis ketiga di Qatar dan berhasil menang di Argentina. Ia terus mencetak poin, hingga kemudian terjatuh di Phillip Island, usai memastikan gelar juara.

“Dalam karier, Anda selalu memiliki situasi baik dan sulit – saya tidak suka mengatakan buruk,” tandasnya.

“Tapi dalam momen-momen seperti ini, Anda harus mencoba untuk belajar dan lebih baik. Kami tidak begitu buruk pada awal musim lalu dan kami menang.

“Tahun ini, kami tidak mengawali musim dengan cara terbaik. Tapi musim masih panjang. Kami harus memperbaiki yang salah untuk meningkatkan (performa) motor.

“Saya di peringkat kedelapan, saya di belakang sekarang. Tapi penting untuk mengetahui, bahwa kami berada di level yang baik, karena kami terjatuh di Argentina ketika sedang memimpin (balapan).

“Namun, untuk saat ini, dua pembalap Yamaha sangat kuat, Maverick dan Valentino.”

Laporan tambahan oleh Oriol Puidgemont dan Erick Gabriel

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Crutchlow sesalkan Marquez tidak finis balapan
Artikel berikutnya Michelin kembali sponsori MotoGP Australia

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia