Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Maverick Vinales Perlu Kompromi Set-Up Kualifikasi dan Balapan

Dengan set-up balapan, ritme Maverick Vinales mengendarai RS-GP hampir sama seperti Aleix Espargaro. Tetapi dalam kualifikasi, rider Aprilia Racing itu tak bisa mengatur fast lap.

Maverick Vinales, Aprilia Racing Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Sementara Aleix Espargaro telah memenangkan satu balapan dan mengklaim dua podium lainnya untuk Aprilia di MotoGP 2022, rekan setimnya, Maverick Vinales, masih kesulitan membuat terobosan nyata.

Dalam praktiknya di dalam trek, Top Gun, julukan Vinales, sering menunjukkan catatan waktu lap yang mirip dengan Espargaro. Hanya saja, saat menjalani kualifikasi, semuanya belum berjalan dengan baik.

Menempati posisi grid kelima di Grand Prix Argentina adalah satu-satunya yang memuaskan dari Vinales di kualifikasi. Selebihnya, ia menempati P19 (GP Qatar), P19 (GP Indonesia), P14 (GP Amerika), P14 (GP Portugal) dan P12 (GP Spanyol).     

“Sangat sulit melakukan fast lap. Saya tak mengerti. Saya berjarak hanya 0,1 detik (dari Espargaro) di race pace, tetapi saya tertinggal 0,7 detik pada putaran cepat. Perbedaan ini sangat besar. Kami harus bekerja dan mengurangi gap ini karena terlalu banyak,” Vinales mengungkapkan kepada Motorsport-Total.

Dan dengan posisi grid di baris tengah, mantan pembalap Yamaha tersebut terjebak traffic selama race. Hal ini membuat Vinales kesulitan untuk bisa merangsek ke depan, memperbaiki urutannya.

Baca Juga:

“Ini tentang set-up. Dengan ban bekas saya punya feeling bagus, tetapi dengan ban baru rasanya seperti menabrak tembok. Saat saya memakai ban anyar, masuk tikungan menjadi jauh lebih sulit,” ucapnya.

“Namun, itu bukan karena saya memiliki grip lebih, sebab saat saya membuka throttle, grip-nya tidak banyak. Saya semakin dekat dengan gaya berkendara Aleix. Masalahnya, itulah yang bekerja dengan motor ini.

“Sebenarnya, saya tidak mencari itu, karena saya ingin menempuh jalan saya sendiri. Mungkin akan makan waktu lebih lama. Saya harus masuk ke situasi di mana saya tak berpikir saat ada di motor. Itulah tujuan saya.”

Maverick Vinales percaya masalahnya terutama karena belum mendapat set-up yang sesuai untuk RS-GP. Spaniard harus bekerja keras dengan engineer-nya guna menemukan kompromi terbaik antara setelan balapan dan kualifikasi.   

Tetapi dalam melakukannya, feeling dan kecepatan yang sudah cukup bagus dirasakan Top Gun untuk jarak balapan (race distance) tentu tidak boleh memburuk. Ini yang membuat pekerjaan jadi lebih rumit.

Maverick Vinales, Aprilia Racing Team

Maverick Vinales, Aprilia Racing Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

“Biasanya, Anda merasakan ban baru, tapi saya tidak. Kami mencoba, mencoba dan mencoba. Saya coba mengejar pembalap yang telah mengendarai motor ini  enam tahun dan sudah memiliki set-up-nya. Itu membuatnya sangat sulit,” kata Vinales.

“Anda harus mengerem sangat telat untuk mendapatkan waktu. Tetapi saya tidak bisa melakukannya karena saya akan keluar jalur. Itu sebabnya saya katakan saya seperti menabrak dinding, sebab saya tidak bisa mengerem telat.

“Dengan ban bekas, saya bisa mengerem sangat telat untuk membuat waktu lap. Dengan ban baru Anda ingin mengerem nanti, tetapi tidak bisa karena sudah di batasnya. Kualitas Aleix adalah titik pengereman telat. Dia mengerem sangat dalam ke tikungan.

“Dia sangat bagus di sana. Dia mengembangkan motornya sehingga bisa melakukan itu. Saya belum bisa sepertinya. Kami perlu bekerja pada set-up dan saya pikir distribusi beratnya juga salah. Masih banyak pekerjaan yang mesti dilakukan.

“Kami harus fokus pada bagaimana kami berada di pintu masuk, di tengah dan keluar tikungan. Saya tidak merasakan grip ban. Ini masalah set-up dan bagaimana Anda berkendara untuk waktu lap.”

Podium Aleix Espargaro di GP Spanyol membuat Aprilia kehilangan status konsesi. Dampaknya, rider reguler tidak bisa lagi menjalani tes privat. Usai GP Prancis, Pabrikan Noale dijadwalkan menggelar pengujian di Mugello, yang kini tak dapat dilakukan Espargaro dan Vinales.  

Maverick Vinales, Aprilia Racing Team

Maverick Vinales, Aprilia Racing Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Kemenangan Dorong Bagnaia Tatap Titel MotoGP 2022
Artikel berikutnya Dipuji Bos Honda, Ai Ogura Kian Dekat Promosi ke MotoGP

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia