Vinales dan Quartararo Saling Melindungi di MotoGP Qatar

Pembalap Spanyol tersebut akan memulai balapan MotoGP Qatar, Minggu (28/3/2021), di Sirkuit Losail, dari posisi ketiga. Ia ada di belakang Quartararo dan poleman, Francesco Bagnaia (Ducati).

Vinales tahu dari sisi kecepatan, Yamaha masih kalah dari Ducati. Desmosedici GP21 yang dikendarai Johann Zarco mampu memecahkan rekor top speed dalam FP4.

Untuk menjegal ketangguhan pabrikan Borgo Panigale, perlu disiapkan strategi matang. Pilot 26 tahun itu akan mencoba kabur dari gerombolan selepas start tanpa merusak ban.

“Ini akan jadi balapan yang sulit tapi kami harus punya strategi jelas untuk mengetahui di mana kami dan apa yang kami bisa lakukan. Saya lihat kami dapat meraih hasil bagus,” ujar Mack.

“Balapan di sini sangat panjang, pada level strategi, Anda dapat memilih untuk mendorong pada 10 lap awal atau 10 lap akhir. Anda harus mempelajari itu dengan baik, Anda harus mengelola isu, mendorong tanpa menggunakan ban.

“Anda harus sangat pandai. Kuncinya adalah menempatkan diri di posisi pertama, menembak dan memaksa memecah balapan. Kalau tidak, Anda harus melihat strategi untuk terbang. Untuk balapan, tanpa ragu, gunakan ban lunak.”

Vinales melihat kemungkinan untuk menyalip lawan meski YZR-M1 bukan tak tercepat, asalkan tahu titik-titiknya.

“Kami harus mengerti kekuatan motor, tidak mudah mendahului, tapi di sini di sana ada banyak poin untuk menyalip meski tanpa motor kencang, mungkin mempercepat pengereman atau meningkatkan menikung. Kami punya beberapa tempat di mana kami dapat menyerang, tapi saya memilih untuk tak mengatakannya,” ia mengungkapkan.

“Di level mesin, kami tidak bisa berkembang, tapi sepanjang tahun, kami punya ruang berevolusi dan berencana untuk meningkatkan pembaruan agar lebih kuat di paruh kedua musim."

Baca Juga:

Dua pembalap pabrikan garpu tala yang finis di grup depan akan saling bergantung dan menyingkirkan lawan bersama-sama.

“Saya bicara dengan Fabio saat tes, jika kami berdua mulai dari depan, akan mencoba menolong satu sama lain, terutama tidak mengganggu dengan menyalip, memanfaatkan berada di depan. Ini adalah subyek yang harus dipelajari. Kami tidak boleh kesal di awal,” katanya.

Vinales kehilangan posisi pole dengan 0,316 detik, padahal ia sudah mencoba untuk menandingi lawan dengan agresif.

“Saya tidak gembira karena saya tidak naik motor dengan tenang. Saya sangat agresif dan kondisinya kurang bagus untuk motor. Saya sangat kesulitan, itu kenapa saya tidak bisa sampai 52 detik. Pada FP4, saya merasa sangat hebat. Saya keluar dengan ban kedua baru, tapi itu tidak akan berjalan baik untuk saya. Grip di trek sangat membantu kami,” tuturnya.

Putra Angel Vinales gembira karena mendapatkan lagi kepala krunya, Esteban Garcia, usai diisolasi dua hari akibat hasil tes PCR reaktif.

“Sangat positif bahwa Esteban Garcia kembali, dia kenal saya dengan sangat baik. Kehadirannya di FP4 sangat bagus bagi kami untuk mengembangkan beberapa hal,” ia menambahkan.

Vinales berkomentar terkait pecahnya rekor top speed MotoGP oleh Johann Zarco. “Saya kira itu makin cepat dan cepat, tapi motor lebih aman. Saya telah melihat Zarco sangat kencang, dengan pace brutal. Ducati tampaknya tidak seperti itu, tapi kami sudah melihat pole-nya.”