Vinales Tak Jadikan Tes sebagai Acuan di MotoGP Portugal

Kembali tandem dengan Aleix Espargaro, mantan rider Yamaha mengalami momen-momen terbaik RS-GP. Motor tersebut menghasilkan kemenangan perdana untuk pabrikan Noale dari MotoGP Argentina.

Vinales berhasil mengumpulkan podium tiga kali dan finis P11 dalam klasemen musim lalu. Ia pun meminta tim untuk mengambil langkah maju sehingga punya daya saing lebih baik.

Di mata mayoritas grid, komitmen grup Piaggio adalah satu-satunya yang mampu mengalahkan Ducati yang paling kuat.

Pada hari terakhir pramusim, Vinales melakukan total 82 lap dan makin nyaman berbelok sehingga tertinggal 0,7 detik dari Francesco Bagnaia.

Pembalap 28 tahun itu melakukan upaya putaran tercepatnya di lap ke-26 dan fokus pada persiapan tes yang akan membuka kontes dalam dua minggu di sirkuit Algarve.

"Kami sangat berkonsentrasi pada balapan, dan hal baiknya adalah Aprilia menjaga bannya dengan sangat baik. Kami mengujinya dengan kompon belakang medium dan akan mencobanya dengan kompon lembut," kata Vinales, yang yakin mampu menyelesaikan Grand Prix Portugal, dengan ban spesifikasi terlunak yang tersedia.

"Saya melihat karet lunak sangat serbaguna, baik untuk satu lap maupun untuk Sprint Race dan balapan penuh.”

Pembalap nomor 12 akan didampingi Manuel Cazeaux, yang sebelumnya bekerja untuk Suzuki.

Terlepas dari daftar rahasia yang digunakan 'Mack' untuk menutup musim dingin, ketenangan yang dia tunjukkan dalam penampilannya membuat orang berpikir bahwa dia memiliki segalanya kurang lebih terkendali.

"Hari ini (Minggu), saya menempatkan diri saya dalam kondisi yang tidak saya sukai, dengan sedikit cengkeraman, tapi itu bisa sangat membantu saya dalam balapan. Semua itu akan membuahkan hasil. Jelas bahwa saya ingin berada di posisi yang lebih tinggi, tetapi yang penting adalah menjadi yang terdepan di grand prix, bukan sekarang," ucap Vinales.