Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Vinales tanpa motivasi dan harapan menuju Asia

MotoGP Aragon menyisakan kekecewaan besar bagi Maverick Vinales. Pembalap Yamaha itu bahkan tak antusias menyambut balapan berikutnya.

Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing

Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing

Gold and Goose / Motorsport Images

Tes privat Misano dan Aragon menunjukkan performa menjanjikan YZR-M1. Sayangnya, hasil yang dipetik saat akhir pekan jauh dari kata memuaskan. Tak hanya puasa kemenangan berlanjut, tetapi juga ketidakmampuan menapaki podium.

Minggu (23/9), raihan Valentino Rossi dan Vinales kembali mengecewakan, hanya finis kedelapan serta ke-10. Pabrikan Iwata pun kini memegang 23 rekor balapan tanpa kemenangan beruntun terpanjang di MotoGP.

Vinales yang putus asa mengatakan, bahwa Yamaha berada dalam kondisi lebih buruk dibanding sebelumnya. Kinerja kuat saat tes rupanya berujung pada harapan palsu.

“Kami telah kehilangan semua tujuan, kami tidak tahu apa yang harus dibidik. Feeling pada motor (juga) sangat buruk,” keluhnya.

“Sekarang kami akan menghadapi tur Asia dan saya hanya berharap untuk menyelesaikannya dengan cepat. Motivasi nol, harapan nol.”

Top Gun menambahkan: “Saya bekerja keras akhir pekan ini, (dan di) Misano. Saya menempuh 100 lap di sini saat tes, 100 lap di Misano, tampaknya (kami) berjalan mundur daripada ke depan.

“Bagi saya, ini balapan terburuk yang pernah saya lakukan di Yamaha, dan waktu terburuk di atas motor, ketika feeling adalah terburuk pada motor.

“Saya tidak bisa mengatakan masalah yang sebenarnya karena setiap area bekerja buruk, bahkan tidak ada satu pun yang baik-baik saja. Jujur, saya membandingkan diri saya dengan motor non-pabrikan dan mereka bahkan lebih baik dari saya.

“Yang terbaik bukanlah melakukan tes, karena itu hanya menghasilkan harapan palsu."

Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing

Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing

Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing

Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing

Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing

Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing

Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing

Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing

Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing

Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing

Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

10

Vinales menempati grid ke-11 di Aragon setelah didera masalah sensor saat kualifikasi. Namun ia kemudian diganjar penalti tiga grid karena menghambat laju Bradley Smith.

Selepas start, pembalap Spanyol itu melorot turun pada posisi ke-19. Walau akhirnya mampu mengamankan 10 besar, namun ia selisih 22,4 detik di belakang Marc Marquez.

“Cukup positif setelah FP4 karena saya merasa benar-benar baik, tapi motor tampaknya bekerja buruk seperti biasa dalam balapan,” ucap Vinales.

“Valentino di depan dan saya mencoba mengejarnya, tetapi saya hanya sedikit sedikit, lalu saya menghancurkan ban, jadi tidak banyak yang bisa dikatakan.”

Ia juga menjelaskan, fokus pada balapan yang akan datang adalah lolos otomatis ke Q2 – sesuatu yang gagal dilakukannya dua kali dalam lima pekan terakhir.

“Pertama-tama saya mencoba fokus untuk langsung ke Q2 karena tampaknya sulit dalam beberapa balapan terakhir. Setelah itu memikirkan tentang balapan,” tutur Vinales.

“Saya tidak bisa berpikir untuk tiba di akhir pekan, berpikir saya bisa menang karena itu tidak benar. Saya menciptakan harapan palsu pada diri saya sendiri.

“Saya harus menyadari bahwa saat ini motor adalah tempat saya dan mencoba untuk membuat motor bekerja sedikit lebih baik. Ini satu-satunya cara.”

Laporan tambahan oleh Jamie Klein

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Lorenzo diragukan tampil pada MotoGP Thailand
Artikel berikutnya Honda harus bersiap dengan rivalitas Marquez-Lorenzo

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia