Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Vinales Tinggalkan Yamaha, Bos Tech3 Beri Respons Positif

Bos Tech3 KTM, Herve Poncharal, memperhatikan kemelut Yamaha Factory Racing, yang timbul setelah Maverick Vinales memutuskan akan hengkang pada MotoGP 2022. Ia pun memberikan pembelaan terhadap pembalap itu.

Hervé Poncharal, KTM Tech3

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Pengumuman Vinales berpisah dengan Yamaha di tengah kontrak dengan Yamaha tentu saja mengejutkan banyak pihak. Reaksi tersebut diikuti dengan pro-kontra.

Tak sedikit yang menilai rider Spanyol itu bodoh karena meninggalkan ‘kemewahan’ yang diberi tim pabrikan. Tapi, banyak juga yang membela dengan dalih lebih baik pergi daripada kurang didukung.

Ayah Vinales mengungkapkan kalau putranya tidak nyaman lagi bekerja dengan pabrikan garpu tala. Apalagi prestasinya tidak konsisten di zona atas, bertolak belakang dengan rekannya Fabio Quartararo.

Masukan pembalap 26 tahun itu untuk perbaikan motor diabaikan sehingga ia terlempar jauh dari persaingan juara. Tumpukan kekecewaan membuatnya memilih mundur, meski belum ada pelabuhan baru untuk musim depan. Vinales tak menutup peluang hiatus kalau tak kunjung menemukan tim baru.

Poncharal menilai Vinales berhak meninggalkan tim ketika menemukan ketidaknyamanan. Pembalap tersebut dipuji karena mengedepankan sisi manusiawi.

“Kita punya pembalap pabrikan yang punya kontrak dua tahun, motor memimpin kejuaraan dunia, dengan gaji yang luar biasa nyaman, tapi memutuskan untuk pergi karena dia tak lagi bahagia. Saya tidak tahu detailnya, tapi ini badai besar,” ucap pria Prancis tersebut dikutip dari Motosan.

Baca Juga:

“Setelah itu, Anda boleh mengatakan bahwa dia gila atau apa pun yang Anda mau, tapi dia masih membawa sentuhan kemanusiaan. Itu menunjukkan bahwa para pembalap tidak melulu tertarik kepada perangkat paling mutakhir, mesin paling efisien dan gaji tertinggi yang bisa mereka dapat.

“Saya tidak tahu persis apa yang dia lewatkan, tapi dia merasa, secara teknik atau manusiawi, dia tidak gembira ada di sana.”

Pria, yang sudah berkecimpung di dunia balap motor selama lebih dari empat dekade itu, melontarkan pujian kepada Quartararo.

“Pada level pembalap, meski sangat ketat dan sangat homogeny, ada satu yang menonjol sebagai boss, baik dari cara mendominasi sesi latihan maupun kualifikasi, di mana punya pandangan dalam balapan.

“Apa yang dilakukan Fabio luar biasa! Selamat atas performnya di Grand Prix Prancis di Le Mans. Pasalnya, hingga sekarang, Yamaha tidak pernah terbaik dalam kondisi hujan dan Fabio tidak banyak berkendara dalam kondisi ini,” katanya.

Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing

Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Poncharal lantas meneropong kekuatan lawan, yang menunjukkan kemajuan dari sisi teknik maupun kualitas pembalap.

“Kami lihat bahwa Ducati lebih baik daripada tahun lalu dan sudah menutup kelemahan. Yamaha, khususnya ketika berada di tangan Fabio Quartararo yang sudah melewati Suzuki, yang mendapat beberapa podium meski tidak pernah menang,” ia mengungkapkan.

“KTM telah memenangi dua lomba setelah awal musim yang buruk dan Miguel Oliveira yang paling tangguh pada paruh pertama musim ini.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Marquez Jelaskan Betapa Pentingnya Kemenangan
Artikel berikutnya Binder Dapat Kepercayaan Penuh dari KTM

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia