Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
MotoGP Austrian GP

Vinales Yakin Perbaikan Kinerja Rem Bikin Aprilia Kompetitif Lagi

Maverick Vinales mengidentifikasi satu kelemahan utama dari Aprilia di MotoGP Austria. Ia berpikir bahwa memperbaikinya dapat membawa pabrikan kembali ke garis depan.

Maverick Vinales, Aprilia Racing Team

Pembalap Spanyol percaya bahwa meningkatkan performa pengereman akan menjadi "kunci" untuk melambungkan Aprilia ke posisi terdepan dalam persaingan MotoGP.

Pemenang GP Americas itu berkomentar setelah sifat start/stop di Red Bull Ring memperlihatkan kelemahan utama dari RS-GP, di mana ia dan rekan setimnya, Aleix Espargaro, kesulitan untuk memperlambat laju motor seefektif para rivalnya.

Pembalap Spanyol ini menjelaskan bahwa ia tidak dapat memindahkan beban motor ke ban depan saat melakukan pengereman, sebuah area di mana Ducati GP24 yang merupakan motor terdepan di kelasnya memiliki kekuatan luar biasa.

Baca Juga:

"Terutama di trek seperti ini di mana rem adalah segalanya, kami sedikit kesulitan, terutama untuk menghentikan motor," ungkapnya. "Kami tahu kami harus meningkatkan area pengereman, terutama di lintasan lurus, kami harus meningkatkan kekuatan untuk menghentikan motor.

"Itu tergantung pada bagaimana Anda memuat ban depan, jadi mungkin kami masih belum memuatnya dengan cara yang benar. Anda bisa melihat Ducati, mereka selalu sangat longgar di bagian belakang, jadi mereka bisa berhenti dengan sangat mudah saat menginjak rem.

"Sepertinya motor kami, ketika Anda mengerem, downforce mendorong Anda sepanjang waktu ke tanah (dan) tidak melakukan transfer (berat). Kami mencoba memahami apakah itu masalahnya, tapi itu butuh waktu.

"Pagi ini (saat pemanasan), saya mencoba memindahkan semuanya ke depan dan sedikit ke belakang dan itu tidak mungkin. Sekarang, kami perlu memahami bagaimana kami harus mengisi ban depan karena kunci untuk kembali ke depan (di MotoGP) adalah itu."

Enea Bastianini, Ducati Team

Enea Bastianini, Ducati Team

Photo by: Gold and Goose / Motorsport Images

Balapan Aleix Espargaro di Austria terganggu sampai-sampai ia merasa tidak punya rem sama sekali, finis di urutan kesembilan atau dua tempat di belakang Vinales.

Pembalap berusia 35 tahun itu tertinggal hampir 29 detik dari pemenang balapan Francesco Bagnaia, kalah lebih dari satu detik per lap dari pembalap pabrikan Ducati tersebut.

"Saya (merasa) tidak memiliki rem sejak awal," tuturnya. "Terlepas dari tekanan dan suhu ban depan, suhu (cakram) karbon benar-benar melebihi batas.

"Kami mencetak rekor baru dan saya tidak menggunakan rem sepanjang balapan. Saya hanya mencoba menghentikan motor dengan bagian belakang, tapi sayang sekali. Saya sangat lambat."

Ada urgensi di kubu Aprilia untuk bangkit dari keterpurukannya baru-baru ini, dengan CEO perusahaan Massimo Rivola mengakui bahwa pabrikan pasti melakukan sesuatu yang salah di MotoGP.

Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team

Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team

Photo by: Gold and Goose / Motorsport Images

Pabrik Noale melakukan peningkatan besar-besaran pada RS-GP untuk awal musim ini, dengan fokus utama pada aerodinamika, yang memungkinkan Vinales memenangi putaran ketiga musim ini di Austin. Namun, baik Vinales maupun Espargaro mengalami kesulitan dalam beberapa balapan terakhir, dengan KTM kini hanya tertinggal 14 poin dari mereka di klasemen.

Ketika ditanya apakah ketergantungan Aprilia yang semakin meningkat pada aero memiliki konsekuensi yang tidak diinginkan pada pengereman, Espargaro mengungkapkan, "Ya, dalam sistem kami, semuanya sangat, sangat dekat. Biasanya kami yang memiliki tekanan ban depan dan temperatur ban depan yang lebih tinggi.

"Inilah alasan mengapa di Silverstone saya bisa menggunakan ban depan yang keras dan saya adalah satu-satunya karena saya memasang suhu yang tinggi. Jadi dalam balapan yang lebih dingin, ini adalah keuntungan.

"Tapi ketika, kami memiliki suhu trek seperti ini, itu adalah masalah yang sangat besar. Tidak ada rem sama sekali. Karbonnya benar-benar melebihi batas dengan cakram terbesar. Jadi desainnya, di situ kami harus berubah."

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Rekor yang Dipecahkan Bagnaia dan Ducati di MotoGP Austria
Artikel berikutnya Lorenzo Yakin Marquez Bisa Memenangi Gelar MotoGP Lagi

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia