Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Yamaha Belajar dari Kerusakan Katup Musim Lalu

Buruknya kinerja Yamaha YZR-M1 2020 menjadi biang kegagalan Yamaha Factory Racing di MotoGP musim lalu. Agar tidak mengulang kesalahan yang sama, para mekanik mempelajari masalah mesin sepanjang musim dingin.

Yamaha YZR-M1, Yamaha Factory Racing detail

Foto oleh: Yamaha MotoGP

Kekacauan akibat problem pada katup sejatinya telah mengemuka sejak dua balapan pembuka di Sirkuit Jerez. Franco Morbidelli dan Valentino Rossi tak bisa menuntaskan lomba karena kerusakan mesin.

Untuk menghindari kondisi memburuk akibat katup yang lemah, Yamaha mengurangi daya pendorong maksimum hingga 500 rpm dan dipertahankan hingga MotoGP Emilia Romagna.

Namun, November lalu, tim nekat menggunakan katup buatan pabrikan lain meski tipenya sama dengan yang dilaporkan sebelumnya.

Perubahan tersebut disadari oleh para steward dan dilaporkan kepada pihak berwenang. Federasi Balap Motor Internasional (FIM) pun memotong 50 poin konstruktor pabrikan dari Iwata itu karena dianggap melanggar regulasi teknik.

Yamaha menerima sanksi tersebut dan menyebut bahwa para engineer salah mengintepretasikan aturan. Keputusan itu tentu mencoreng citra pabrikan garpu tala.

Managing Director Yamaha, Lin Jarvis, mengungkapkan kalau para mekanik sudah belajar banyak dari kesalahan tersebut, terutama manajemen masa pakai mesin. Pekerjaan rumah yang diberikan pun dikerjakan dengan baik.

Baca Juga:

“Katup yang disetujui dan yang akan kami pakai musim ini merupakan produk terbaik. Kami beruntung dapat memulai kejuaraan dengan katup yang kami tahu tidak cacat secara teknis,” Jarvis menuturkan dalam pengenalan tim.

“Selain itu, ketika kami harus menyelesaikan masalah itu, kami juga banyak belajar tentang parameter penyetelan, parameter performa dan bagaimana mengelola tingkat keandalan.

“Itu sudah terlihat musim lalu, bahwa beberapa pembalap kami dipaksa untuk meningkatkan jarak tempuh pendorong. Saya tak ragu dengan keandalan musim ini.”

Dengan berbagai masalah yang dialami, eksekutif dari Inggris tersebut sangat mendukung ide pembekuan mesin.

“Kami tahu bahwa dari sisi kekuatan, kami sedikit tertinggal dari kompetitor kami dan itu akan berlanjut. Tapi beruntung, pembekuan mesin saat ini akan membuat situasi tetap sama. Pada 2020, kami memenangi tujuh kemenangan meski punya tenaga kuda lebih rendah. Saya kira kami dapat melakukannya lagi,” Jarvis menjelaskan.

 

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Pablo Nieto Jelaskan Perannya di Esponsorama
Artikel berikutnya Catat, Ini Tanggal Peluncuran MotoGP21

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia