Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Yamaha Belum Temukan Arah Pengembangan Mesin M1 2023

Pekan ini, Cal Crutchlow akan berada di Jerez guna melanjutkan rencana pengujian motor baru Yamaha YZR-M1 untuk kejuaraan dunia MotoGP musim depan.

Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing bike tyres spinning

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Setelah memetik hasil terbaik bersama RNF Racing dengan finis P12 di Grand Prix Malaysia, pembalap penguji pabrikan garpu tala itu tak bersantai diri. Alih-alih dia bakal kembali disibukkan terhadap program tes pramusim.

Fokus utama adalah bagaimana Yamaha mengatasi kelemahan besar dalam hal kecepatan tertinggi. Sepanjang tahun ini, Quartararo beberapa kali harus mengakui keunggulan Ducati yang merajai daftar top speed.

Tes Misano lalu telah memberi indikasi awal sebuah kemajuan dari paket YZR-M1. Kendati demikian, Crutchlow mengakui skuad Iwata belum menemukan arah akhir atas pengembangan motor yang ingin dituju.

Sejauh ini, empat fase pengembangan mesin 2023 sudah diuji coba jelang bergulirnya balapan tahun depan. Dan karena itulah, private test di Jerez menjadi sangat penting dalam memutuskan arah pengembangan.

“Kami sudah melewati empat tahapan pengujian mesin. Jadi ini terserah pada untuk memikirkan keputusannya,” kata Crutchlow melansir MotoGP.com.

“Arahnya adalah, kami butuh lebih banyak tenaga dan kami membutuhkan lebih banyak top speed. Tapi saya rasa kami tidak perlu… Kami perlu mengubah beberapa hal lain. Dan ini tidak bisa dilakukan dalam seminggu.”

Cal Crutchlow, RNF MotoGP Racing

Cal Crutchlow, RNF MotoGP Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Crutchlow menekankan, bahwa Yamaha sudah memiliki basis uji coba untuk dilanjutkan sepanjang tes pramusim resmi dimulai di Valencia bulan depan. Setelah itu, pabrikan akan menyusun rencana baru pada tes berikutnya.

“Kami harus bisa membangun motor yang bisa kami kendarai ketika bertarung dengan pembalap lain,” tuturnya.

“Karena sekali lagi, seperti yang saya katakan sebelumnya, kami hanya bisa berkendara sendiri. Baik itu mesin, sasis, daya cengkeram motor, tapi kemudian (kami) lambat di lurusan. Sulit berkendara saat Anda bersama pembalap lain, sangat sulit.”

Baca Juga:

Yamaha YZR-M1 2022 punya kelemahan untuk melaju kencang, terutama ketika berada dalam grup yang diisi beberapa pembalap. Contoh jelas saat Quartararo bisa mendapatkan udara bersih, begitu melepaskan diri dari Marc Marquez.

Crutchlow sendiri merasakannya di Sepang, ketika bertarung melawan barisan pembalap rival dalam sebuah grup. Dia bahkan mencontohkan bagaimana Morbidelli kesulitan menemukan kecepatan dalam GP Malaysia.

“Anda hanya bisa berkendara sendirian. Fabio berkendara pada seluruh balapan sendirian. Melihat penampilannya, dia baik-baik saja. Kecepatannya bagus. Ini tentang bagaimana melakukannya,” kata Crutchlow.

“Fabio, setiap kali dia menang tahun ini, dia (berkendara) sendirian. Kami harus bisa membalap dengan orang lain.

“Tetapi pada lap kedua balapan, tekanan ban depan saya sangat tinggi dan saya berpikir, ‘Ini akan menjadi balapan yang panjang'. Dan kemudian saya hanya harus mengelolanya sampai akhir.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Anggap Salah Keputusan, Morbidelli Ingin Bicara dengan Steward
Artikel berikutnya Alberto Puig Akui Beberapa Pembalap Honda Frustrasi

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia