Jarvis Pede Mesin Yamaha 2021 Lebih Kuat
Prinsipal Yamaha Lin Jarvis yakin mesin YZR-M1 lebih kuat pada MotoGP 2021. Ia pede masalah seperti yang terjadi di tahun ini tak akan terulang.
Lin Jarvis
Gold and Goose / Motorsport Images
Yamaha menjadi satu-satunya tim yang memiliki masalah besar pada mesin. Tiga pembalap mereka, yakni Maverick Vinales, Valentino Rossi dan Franco Morbidelli, harus mengganti mesin pada balapan pertama.
Masalah itu terjadi pada katup yang rusak, dan Yamaha memutuskan untuk mengganti komponen yang rusak pada mesin M1 milik Vinales. Itu dilakukan karena kuota mesin yang mereka miliki sudah terpakai habis.
Namun, pabrikan Jepang itu mendapat penalti pengurangan poin di klasemen konstruktor karena dianggap melakukan sesuatu yang ilegal pada mesin mereka.
Yamaha bersikeras bahwa katup yang mereka ganti serupa seperti yang digunakan sebelumnya hanya berbeda produsen.
Tetapi, FIM tetap melihat itu sebagai tindakan ilegal dan Vinales harus menggunakan mesin keenam yang sesuai dengan homologasi ketika Yamaha mendaftarkannya di awal musim.
Itu membuat Maverick Vinales harus start dari pit lane pada MotoGP Eropa karena penggunaan mesinnya sudah melebihi jatah tahunan yang diberikan FIM.
Tak ingin hal tersebut terulang, Lin Jarvis menegaskan para teknisi Yamaha berusaha meningkatkan daya tahan mesin untuk MotoGP 2021. Terlebih, mesin yang mereka gunakan di tahun depan sama seperti musim ini.
“Kami dengan yakin mengatakan mesin kami lebih kuat untuk MotoGP 2021, dengan menempatkan katup yang tepat,” kata Jarvis.
“Seperti yang kalian tahu, regulasi mesin tak berubah untuk tahun depan. Kami masih kalah dalam hal kecepatan, jadi kami harus menunggu itu hingga 2022. Kami akan membangun mesin yang kuat.”
Valentino Rossi memberi masukan kepada Yamaha bahwa mereka harus mengatasi masalah yang terjadi selama 2020. Namun, Jarvis menegaskan tim tak perlu melakukan perubahan besar pada M1 selama musim dingin.
“Sebenarnya kami sudah melakukan perubahan organisasi pada manajemen mesin di awal tahun ini. Jadi, saya pikir kami tak membutuhkan perubahan besar, setidaknya dalam jangka pendek,” ujar Jarvis.
“Tapi, saya pikir kesalahan di awal tahun sudah terjadi sejak akhir 2019. Salah satu masalahnya ada di katup, tapi kami menempatkan katup itu di pertengahan tahun lalu.
“Jadi, terlepas dari masalah katup, mesin kami sangat kuat selama sisa musim ini.”
Biasanya, satu mesin motor MotoGP akan diganti setelah menempuh jarak 2.500-3.000 km. Jadi, setiap pembalap bisa memakai tiga sampai empat jatah mesin, jika tak ada kerusakan besar.
“Beberapa mesin kami telah mencapai jarak tempuh 3.000 km, itu sungguh luar biasa. Kami harus membuat semua bekerja seperti itu,” ucap jarvis.
“Jadi, saya pikir kami hanya perlu memperhatikan setiap detail, tapi kami juga harus mempersiapkan musim dengan baik, memeriksa ulang kualitas komponen dan regulasi.
“Kami harus selalu melakukan pengecekan ulang sebelum musim baru dimulai dan mendaftarkan mesin yang kami gunakan.”
Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments