Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Yamaha Ubah Fokus Cari Tim Satelit untuk MotoGP Mendatang

Managing director Yamaha MotoGP, Lin Jarvis, menegaskan kembali minat pabrikan untuk memulihkan tim satelitnya sesegera mungkin. Ia mengantisipasi perubahan dalam hubungan antara merek dan tim keduanya, mungkin VR46.

Valentino Rossi, Petronas Yamaha SRT, Lin Jarvis, 9 time world Champion bikes

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Setelah RNF memutuskan untuk mengganti pemasok sepeda motor dan menjadi tim satelit Aprilia mulai musim ini, Yamaha kehabisan waktu untuk bereaksi. Alhasil, pabrikan garpu tala tidak memiliki pilihan untuk mempertahankan struktur kedua untuk 2023.

Dengan kepergian Suzuki, pabrikan Iwata menjadi satu-satunya yang akan berkompetisi hanya dengan dua motor. Sebuah situasi yang tidak ideal dalam situasi sekarang, di mana pengembangan prototipe di sepanjang balapan menjadi aspek penting.

Konstruktor Jepang bertekad untuk memulihkan tim keduanya secepatnya, meskipun keterbatasan pasar mungkin sedikit mempersulit operasi itu. Kesepakatan baru-baru ini antara RNF dan Aprilia, dan tradisi yang mengatur hubungan antara Pramac dan Ducati, di satu sisi, dan LCR dan Honda, di sisi lain, membuat orang berpikir bahwa sulit bagi Yamaha untuk masuk ke sana. Terlebih lagi jika menganggap bahwa dalam kedua kasus tersebut ada kontrak yang berlaku.

Gresini Racing, sementara itu, adalah satu-satunya opsi terbuka, tetapi mengingat stabilitas yang telah dicapai oleh pasukan Nadia Padovani, tidak ada niat untuk berpaling dari Ducati. Karena itu, hal yang paling masuk akal untuk dilakukan adalah membayangkan aliansi antara Yamaha dan VR46 , meskipun tim Valentino Rossi juga dikaitkan dengan Ducati untuk 2024.

Baca Juga:

Hipotesis ini masuk akal jika kita memperhitungkan banyak variabel yang bisa berperan. Yang paling jelas, hubungan baik The Doctor dengan Yamaha. Keduanya sudah bermitra di Moto2 (Master Camp).

Selain itu, tidak boleh lupa rantai transmisi yang ada dengan garasi resmi, di mana rider Yamaha Factory Racing, Franco Morbidelli merupakan produk Akademi VR46. Sebagai klimaks dari semua ini, jangan lupakan intervensi Jorge Viegas , presiden Federasi Balap Motor Internasional (FIM). Pada pertemuan akhir tahun lalu, ia membocorkan rencana kerja sama mereka.

"Tim Valentino akan beralih dari Ducati ke Yamaha pada 2024. Belum ada yang bisa dipastikan, tapi inilah idenya. Ini adalah sesuatu yang saya bagikan kepada Anda, jadi tahun depan akan ada empat Yamaha dan enam Ducati di lintasan." Viegas berkomentar.

Ditanya oleh Motorsport.com tentang pernyataan tersebut dan prospek masa depan dalam jangka menengah terkait hal ini, eksekutif tertinggi Yamaha memilih untuk tidak menanggapi pernyataan presiden FIM tersebut. Namun, ia memberikan beberapa rincian strategi yang akan diterapkan untuk kembali mengelola keempat M1 tersebut.

"Saya tidak ingin mengomentari apa yang dikatakan Viegas. Saya hanya ingin semua orang menghormati lingkup pengaruhnya," jawab Jarvis. "Jelas bahwa kami ingin memiliki tim satelit lagi sesegera mungkin, tetapi ada beberapa elemen yang harus dipertimbangkan.

“Yang pertama adalah kami harus memiliki motor yang kompetitif, untuk meyakinkan siapa pun bahwa mengganti motor adalah hal yang layak. Kemudian, kami harus bisa menawarkan kesepakatan yang baik, dengan dukungan yang baik di semua tingkatan. Dan terakhir, kami harus menghormati kontrak antara pihak yang berminat dan pemasok mereka saat ini. Jika kami tidak dapat melakukannya pada tahun 2024, kami akan melakukannya pada tahun 2025.”

Sejak Ducati menerapkan kebijakan kolaborasi erat dengan pelanggannya, yang dianggapnya sebagai sekutu, Honda dan Aprilia telah mengikuti langkah tersebut. Hingga 2022, Yamaha melihat tim satelitnya sebagai sebuah bisnis, satu lagi sumber pendapatan.

Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing

Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Pertama dengan Tech3, lalu dengan Sepang Racing Team dan kemudian dengan RNF. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa daya saing Kejuaraan Dunia telah meningkat belakangan ini, dan melepaskan pengumpulan data untuk masalah yang murni menguntungkan tampaknya bukan pendekatan terbaik.

Itu berarti Yamaha telah mengubah pendekatannya. "Kami tidak melihat Ducati secara langsung. Tapi paket yang akan kami tawarkan ketika itu terjadi pasti tidak akan sama dengan apa yang kami tawarkan lima tahun lalu. Hubungan dengan tim satelit telah menjadi sangat dekat,” Jarvis menandaskan.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Raul Fernandez: Saya Merasa Dihormati sebagai Pembalap Sekarang
Artikel berikutnya Repsol Honda Tunjukkan Livery Tradisional untuk MotoGP 2023

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia