Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Zarco Harap Temukan Kepingan yang Hilang dengan Branchini

Pergantian kepala kru membuat Johann Zarco lega sekaligus gembira. Pembalap Pramac Racing MotoGP itu kehilangan Marco Rigamonti dan bereuni dengan Massimo Branchini.

Johann Zarco, Pramac Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Menyambut MotoGP 2023, Ducati dan tim satelitnya melakukan restrukturisasi. Enea Bastianini dipromosikan dari Gresini Racing ke skuad pabrikan.

Karena kepala krunya Alberto Giribuola pindah ke KTM, Ducati pun menyiapkan sosok lain untuk memandu La Bestia. Dia adalah Rigamonti.

Menanggapi perpisahan tersebut, Zarco mengenang kebersamaan mereka. Ia tak menampik keinginan terus bersama Rigamonti yang mendampingi selama tiga tahun terakhir.

“Saya bergaul sangat baik dengan Rigamonti dan rencana saya adalah melanjutkan dengannya. Namun ketika kesempatan muncul dan Rigamonti dapat kesempatan membantu Bastianini, semua puzzle terpasang di tempatnya dengan baik,” ujarnya dikutip dari Speedweek.

“Pekerjaan yang telah kami lakukan dalam tiga tahun sungguh menarik. Kami selalu berada di trek benar, tapi tidak cukup.”

Kendati demikian, ada sedikit ketidakpuasan karena mereka selalu gagal meraih kemenangan serta titel juara dunia. Selama menunggangi Desmosedici GP, ia mencetak enam peringkat kedua dan tiga P3.

“Ada beberapa hal yang mungkin hilang karena saya sangat sensitif, yang mana tidak membantu banyak. Mungkin Massimo bisa memperbaikinya untuk saya,” ucapnya.

“Seandainya, kami dapat menemukan feeling yang sama dengan Moto2, dalam arti kami bekerja bersama dengan cara sama, itu pasti sangat bagus karena MotoGP adalah kategori berbeda. Ada banyak aspek teknik yang perlu dipertimbangkan.

Baca Juga:

“Terlepas dari itu, dia menantikan tantangan baru yang mengasah kemampuannya. Lagipula, dia sudah kenal dengan Gigi Dall’Igna untuk waktu lama.”

Bertemu lagi dengan Branchini, pria 32 tahun itu tak butuh waktu adaptasi. Pasalnya, ia sangat berjasa mengantarkan rider Prancis ke tampuk juara Moto2 2015 dan 2016.

Bahkan, ketika diboyong Yamaha Tech3 ke MotoGP, Zarco sempat mengajak pria Italia itu. Sayangnya, tawaran tersebut ditolak karena Branchini yang lebih loyal pada Aki Ajo.

“Saya ingin membawa Massimo ke MotoGP pada awalnya, tapi dia bertahan dengan Aki Ajo. Tapi sekarang, ini jadi momentum bagus karena KTM membawa orang-orang Ducati dan sebaliknya, Ducati memboyong seseorang dari KTM. Sebuah pertukaran,” ia menerangkan.

“Dari sudut pandang pengembangan, tentu saya gembira. Itu memberikan feeling bagus karena akan punya Massimo lagi di samping saya.”

Mereka kemungkinan sudah berkolaborasi dalam tes selepas seri penutup MotoGP Valencia, 8 November 2022.

“Kami sudah bicara sedikit dan saya kira kami bisa mempelajari motor di Valencia. Atas kehadirannya, kami mungkin bisa membuat perbedaan yang hilang selama dua tahun terakhir. Saya akan jadi orang pertama yang bahagia tentang itu,” ujarnya.

Johann Zarco, Pramac Racing

Johann Zarco, Pramac Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Honda Terlambat dalam Pengembangan RC213V 2023
Artikel berikutnya Aleix Espargaro Kritik KTM soal Remy Gardner

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia