Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Zarco Berharap Hujan Membantunya Libas Quartararo di MotoGP Styria

Kekuatan Desmosedici GP21 justru membuat Johann Zarco kewalahan di MotoGP Styria. Ia berharap hujan dapat membantunya mengalahkan Fabio Quartararo.

Johann Zarco, Pramac Racing

Johann Zarco, Pramac Racing

Gold and Goose / Motorsport Images

Pembalap Pramac Racing tersebut paling kerepotan di Red Bull Ring, dibanding tiga penunggang motor Desmosedici versi 2021. Ketika rekan setimnya, Jorge Martin, mengunci pole position, Zarco bakal start dari posisi keenam. Duo rider pabrikan Ducati, Francesco Bagnaia dan Jack Miller mulai di urutan kedua dan keempat.

Sebenarnya, pencapaian itu tak terlalu buruk, tapi pembalap Prancis tersebut sangat kecewa. Pengereman dan kurang stabilnya kinerja mesin Ducati jadi kendala, meski motornya unggul dari sisi power.

“Hari yang sulit, tapi performa ada di sana ketika mereka diperlukan. Mungkin penderitaan saya lebih dari yang dibayangkan. Kemajuan dibutuhkan dalam pengereman setelah kemarin (latihan bebas) dan cukup bagus mengalami perkembangan ini karena saya punya feeling lebih baik,” ujarnya.

“Saya kira itu membuat saya mempersiapkan lomba dengan lebih baik. Tapi kami belum mampu menggunakan kekuatan motor dengan baik. Itu memalukan.

“Saya mengalami pergerakan sedikit berlebihan di awal balapan, akselerasi dan itu tak membantu saya untuk tampil bagus dalam gigi satu dan kedua. Meski motor ini sangat bertenaga, sangat bagus antara gigi keempat hingga keenam, waktu yang hilang pada tiga gigi pertama harus dibayar mahal.”

Keadaan tersebut membuat Zarco sedikit panik dan kehilangan ketenangan. Ia mengaku butuh adaptasi dengan pembaruan pada motor.

Baca Juga:

“Ketika kami melakukan perubahan, itu sedikit memburuk sehingga tak mudah menjaga ketenangan dan menerima bahwa Anda tidak bisa melakukan banyak perubahan. Itu membuat saya kehilangan keseimbangan yang bagus. Itu kenapa saya harus gembira berada di baris kedua dan posisi keenam, tapi tidak senang tak membuat kemajuan seperti yang diharapkan,” ia mengungkapkan.

“Saya masih butuh adaptasi lebih baik dan saya merasakan itu ketika naik motor dengan baik. Itu terjadi tapi tak semudah itu. Kami sangat dekat. Waktu terbaik yang diraih rekan setim saya adalah pertanda bagus. Kami dapat memiliki potensi besar ini, tapi tidak mudah untuk kembali.”

Pembalap 31 tahun tersebut membenarkan bisa mempelajari data Jorge Martin. Tapi tidak serta merta dapat mengikuti secara persis karena gaya balap mereka berbeda, sehingga keluaran di trek juga beda. Ia perlu mengetahui apa yang dibutuhkan untuk menaklukkan motor.

Tanpa solusi dari sisi teknis dan penampilan individu, Zarco bergantung terhadap hujan yang diprediksi turun pada Minggu. Ia dan kompatriotnya, Quartararo, bertolak belakang ketika tampil di trek basah. Rider Yamaha Factory Racing itu ketakutan ketika balapan digelar saat hujan.

“Saya kira kondisi basah bisa membuat perbedaan terhadap Fabio. Mungkin saya akan punya sedikit kesempatan. Pada kondisi kering, dia sangat konsisten dan cepat. Ban sangat cepat aus. Sulit mengatakan bagaimana rasanya, tapi saya kira kondisi basah menguntungkan Ducati karena Jack suka kondisi itu. Saya bisa mengatasinya dengan baik, mungkin dapat meraih banyak poin dari Fabio,” ucapnya.

Johann Zarco, Pramac Racing

Johann Zarco, Pramac Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Zarco tak punya rencana apa pun karena kondisi cuaca. Biasanya ketika hujan, bakal banyak drama yang tersaji. Sementara cuaca berubah-ubah akan sangat menyulitkan terutama dalam manajemen ban.

“Saya tidak bisa membuat rencana sebelumnya, kalau itu hujan dan kemudian kering, akan menguntungkan saya karena ban tidak terlalu menuntut terutama ban depan. Itu bisa membantu saya, tapi lebih mudah mengatakan daripada melakukan, karena itu lihat saja,” runner-up klasemen MotoGP 2021 itu menuturkan.

“Ada perbedaan besar antara ban baru dan yang terpakai saat balapan di trek kering. Akan ada waktu bagus saat mulai tapi mungkin akan sulit finis balapan dengan baik. Itu selalu jadi lomba yang panjang. Yang paling sulit, kami mencoba segalanya untuk mencapai apa yang diinginkan dan kami tidak seperti itu.”

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Hasil Warm Up MotoGP Styria: Marc Marquez Tunjukkan Kekuatan di Trek Basah
Artikel berikutnya Pedrosa-Savadori Kecelakaan, MotoGP Styria Dihentikan Sementara

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia