Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
Breaking news

Zarco: Masalah motor Yamaha sudah tak bisa teratasi

Yamaha kembali terpuruk di Aragon, Johann Zarco pun mengatakan tak ada lagi cara yang bisa dilakukan untuk memperbaiki performa YZR-M1.

Johann Zarco, Monster Yamaha Tech 3

Setelah akhir pekan Aragon, Yamaha kini telah menjalani 23 balapan tanpa kemenangan di MotoGP. Bukan hanya itu, skuat Iwata juga tidak lagi mengunjungi podium sejak libur musim panas.

Sempat tampil kompetitif pada awal musim, Zarco mulai mengalami penurunan, pembalap Prancis itu tidak lagi menembus enam besar semenjak Jerez pada Mei lalu.

Persoalan klasik Yamaha, traksi belakang, kembali terulang di Aragon. Hal ini disebabkan layout trek dan suhu lintasan yang tinggi, dan Zarco menegaskan tidak ada yang bisa dilakukannya atau pun Tech 3 untuk mengatasi masalah tersebut.

“Tidak ada solusinya, karena jika Anda coba melaju kencang menuju tikungan, Anda mengalami slide. Jika Anda coba melambat untuk akselerasi lebih baik, motornya tak punya akselerasi, jadi saya tak tahu apa yang harus dilakukan,” keluhnya.

“Kami tahu dengan tim, sejak lama, dan kami tahu bahwa kami harus menerimanya, harus berkendara dengan itu. Kami mengetahui masalah ini bersama tim sejak lama, dan kami tahu kami harus menerimanya, berkendara dengan itu.

“Masalahnya, jika Anda berada di posisi saya saat ini, itu menyedihkan. Anda telah mengerahkan segalanya, dan kemudian Anda berpikir apakah Anda merupakan pembalap bagus atau tidak.”

Johann Zarco, Monster Yamaha Tech 3

Johann Zarco, Monster Yamaha Tech 3

Foto oleh: Gold and Goose / LAT Images

Zarco menuntaskan balapan di posisi ke-14, hasil terburuknya sepanjang musim 2018. Pembalap Prancis itu juga mengaku tersiksa mengendarai YZR-M1 berusia dua tahun, karena ia bahkan tak mampu bertarung untuk 10 besar.

“Start saya baik, dan dapat sedikit bertarung melawan [Danilo] Petrucci. Awal balapan menyenangkan, namun setelah itu grup pertama, saya pikir tujuh pembalap, melebarkan jaraknya dan saya tak bisa mengikutinya. Kemudian bagi saya, balapan menjadi semakin buruk dan buruk, setiap lap," tuturnya.

“Lalu saya bertarung untuk posisi ke-10 dengan [Franco] Morbidelli, Bradley [Smith], dan juga [Takaaki] Nakagami, dan [Maverick] Vinales. Itu bisa saja menyenangkan, tapi saya terlalu kesulitan untuk dapat bertarung.

“Ini cukup menyedihkan, karena saya berharap setidaknya dapat menikmati [balapan], tapi saya bertarung melawan motor lebih dari apa yang bisa saya kendarai.

“Terlalu banyak balapan di mana saya ada dalam situasi ini, tapi saya perlu melakukan yang terbaik tiap waktu. Dan juga berharap balapan berikutnya mungkin bisa memiliki feeling lebih baik, dikarenakan trek berbeda.”

Zarco menganggap penampilan baiknya pada akhir 2017 dan awal 2018 disebabkan oleh ia telah mencapai potensi maksimal motor, namun pembalap lain dapat melampaui itu setelahnya.

“Sejak musim lalu, dan bagaimana kami memulai tahun ini, saya pikir sering kali kami menggunakan 100 persen [potensi] motor, lebih baik dari yang pembalap lain lakukan,” tambahnya.

“Tapi saat ini 100 persen itu tidaklah cukup, dan ini membuat perbedaan terbesar, karena saya tidak bisa menemukan alasan lainnya.”

Laporan tambahan oleh German Garcia Casanova

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Suzuki kehilangan konsesi, Rins tidak cemas
Artikel berikutnya Smith optimistis KTM bisa tembus delapan besar

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia