Zarco menyayangkan target yang sekadar finis
Pembalap KTM, Johann Zarco, menyayangkan bahwa fokus yang hanya sekadar finis di MotoGP Spanyol. Pasalnya, ia lebih banyak bertarung melawan motornya sendiri ketimbang para rival.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Zarco finis ke-14 di Jerez. Meski selalu mencetak poin dalam empat balapan pertama, ia baru mengoleksi tujuh poin. Terpuruk pada peringkat ke-18 klasemen sementara, bahkan satu tingkat di bawah rookie KTM Tech 3, Miguel Oliveira.
Sebelum tampil pada MotoGP Spanyol, Zarco begitu positif dan optimistis, menyusul tes privat di Le Mans. Akan tetapi, saat menjalani sesi FP1, ia terlihat sangat marah ketika debrief dengan para anggota tim.
“Saya ingin menyalip lebih banyak pembalap, namun itu tidak mungkin bagi saya,” keluhnya.
“Saya benar-benar terlalu banyak limit pada balapan, kehilangan banyak akselerasi. Ketika Anda kehilangan banyak akselerasi, maka sulit menyalip pembalap saat pengereman, karena saya selalu sedikit terlalu jauh untuk melakukan sesuatu.
“Saya bisa mengimbangi dan menyalip dengan Pol [Espargaro]. Tetapi kemudian dia punya kecepatan yang bagus. Saya bisa mengikutinya lebih dari setengah balapan, namun saya lalu kehilangan sedikit jarak.
“Saya tetap fokus untuk finis balapan, karena saat ini, itu satu-satunya hal yang dapat saya lakukan demi target. Sangat disayangkan memiliki target hanya untuk finis balapan, sedangkan saya masih bertarung lebih banyak dengan motor sendiri dibanding yang lain.
“Bagi saya, feeling secara umum adalah kami harus membawa semuanya di atas. Kami mendapat peningkatan selama akhir pekan, tetapi titik lemahnya masih sama. Jadi, hanya di level yang berbeda.”
Jika Zarco masih dibelit kesulitan beradaptasi dengan RC16, sebaliknya rekan setim Pol mampu membayangi Jorge Lorenzo pada lap-lap akhir balapan di Jerez.
“Apa yang saya lihat dari Pol, dia juga kesulitan untuk menghentikan motornya. Dia melebar berkali-kali. Namun ketika membuka gas, dia lebih percaya diri dan dia punya kontrol traksi yang lebih baik daripada saya,” papar Zarco.
“Dia melakukan banyak hal dengan tangannya, kaki kanannya mengendalikan rem belakang, dan mungkin juga strateginya [set-up] elektronik. Semua paket ini yang dia tahu, dia mengendalikan lebih baik dari saya dan itu memberinya potensi untuk mengejar Lorenzo.
“[Tetapi] saya, saya tidak punya potensi ini. Saya masih percaya mereka akan menggunakan [bagian atas] ban, dan saya bisa mengejar. Namun tidak, bannya menurun, sama seperti mereka. Dan saya harus finis balapan.”
Laporan tambahan oleh Lena Buffa
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments