Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Zarco Merasa MotoGP Tak Butuh Sistem Komunikasi

Untuk meningkatkan keselamatan, MotoGP berencana mengembangkan sistem komunikasi antara tim dengan pembalap melalui radio seperti di Formula 1.

Johann Zarco, Avintia Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Saat ini, MotoGP memiliki sistem komunikasi melalui pemberitahuan di dashboard dan mengibarkan bendera sebagai sinyal bahaya atau peringatan.

Namun, itu dinilai masih kurang karena ada beberapa kesalahpahaman dalam membaca semua sinyal tersebut. Seperti Fabio Quartararo yang mengaku tidak mendapat peringatan di dashboard motornya ketika sudah melebihi batas keluar dari trek.

Untuk itu, Dorna Sports dan FIM mencari cara untuk meningkatkan sistem komunikasi agar mengurangi kesalahpahaman antara pengawas lomba dan pembalap.

Tahun lalu, Dorna telah menguji coba sistem radio komunikasi pada Stefan Bradl yang ditanamkan pada helmnya seperti pembalap F1.

Namun, Zarco merasa hal tersebut tak perlu dilakukan karena sulit menggunakannya saat mengendarai motor balap di kecepatan lebih dari 300 km/jam.

“Saya pikir informasi yang didapatkan melalui radio komunikasi sangat mengganggu. Saat ini, lebih memungkinkan untuk memberikan informasi melalui dashboard,” kata Zarco.

Baca Juga:

Pembalap tidak hanya menerima instruksi dari tim yang dipajang di dashboard, seperti cara masuk pit atau mengubah pemetaan. Tetapi juga ada sinyal dari bendera, peringatan, atau penalti dari pengawas balapan.

“Sejujurnya, saya tidak terlalu sering menggunakan ini karena tidak mudah untuk membaca semuanya. Sebagai pembalap, Anda memiliki banyak hal lain yang harus dilakukan untuk membuat perbedaan di trek,” ujar Zarco.

“Ketika Anda cukup kuat, Anda tidak perlu berpikir tentang strategi untuk mengendalikan balapan atau situasi. Jadi, kami tidak perlu melihat ke dashboard.”

Tulisan yang terlalu kecil dan motor yang bergetar ketika berada di kecepatan tinggi membuat seorang pembalap sulit untuk membaca pesan di dashboard.

Hal tersebut akan menimbulkan masalah jika mereka terlalu lama melihat ke dashboard dan tak memperhatikan trek ketika berada di kecepatan tinggi.

“Tentu saja, terkadang itu membantu kami untuk mengetahui seberapa keras Anda harus menekan. Tapi, itu juga bisa membuat Anda kebingungan atau tak cocok dengan situasi saat itu,” ujar Zarco.

“Terlepas dari itu, Anda bisa mengendalikan situasi berdasarkan pengalaman yang Anda miliki.”

Beberapa pembalap setuju dengan penggunaan radio komunikasi di MotoGP karena akan membuat balapan lebih menarik. Namun, penggunaanya harus dibuat sesederhana mungkin agar mereka bisa dengan mudah menggunakannya.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Yamaha Tertarik Bawa Razgatlioglu ke MotoGP
Artikel berikutnya Petronas SRT Pernah Meminta Motor Pabrikan untuk Morbidelli

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia