Zarco: Mugello bukan cerminan sisa musim 2018
Meraih hasil tidak memuaskan di Italia, Johann Zarco mengklaim itu bukanlah patokan bagaimana performanya hingga akhir musim.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Setelah kekecewaan di Le Mans, Zarco bertekad bangkit pada balapan selanjutnya MotoGP. Alih-alih tapil impresif, pembalap Prancis itu justru mengalami akhir pekan terburuknya setelah Misano tahun lalu.
Start dari posisi kesembilan, dua kali juara dunia Moto2 itu turun satu strip ke peringkat kesepuluh.
Mengomentari akhir pekannya yang sulit, Zarco awalnya berharap dapat merangsek ke depan saat awal balapan, namun akhirnya ia mengalihkan fokusnya untuk bisa menyelesaikan balapan.
“Kami tidak menemukan solusi untuk memperbaiki feeling dan mengendalikan motor dengan baik,” ujar Zarco, yang finis 17 detik lebih lambat dari Jorge Lorenzo.
“Pada Jumat, startnya sangat sulit, dan kami melakukannya dengan baik. Lalu pada Sabtu, kami tidak menemukan masalah, namun kami sedikit kebingungan.
“Untuk balapan, saya berharap memiliki peluang untuk menjaga jarak dengan grup. Mereka tidak terlalu jauh di depan pada awalnya, dan beberapa lap kemudian saya berpikir ‘oke, Anda akan temukan kecepatan dan mengejar mereka.’
“Akhirnya, ini menjadi semakin buruk, dan kemudian saya kelelahan. Saat Anda harus memaksa motor, segalanya menjadi semakin buruk. Jadi, saya harus menyelesaikannya.
“Saya ingin melupakan akhir pekan buruk ini, tidak ingin terus dengan feeling buruk yang saya dapatkan. Apa yang saya alami akhir pekan ini bukanlah cerminan dari apa yang bisa kami lakukan musim ini.”
Diminta menjabarkan masalahnya lebih lanjut, ia menjawab: “Hal terburuknya adalah pada grip belakang. Saat Anda tidak memiliki kontrol pada bagian belakang, Anda tidak dapat mengendalikan motor dan menjadi tidak stabil.
“Feeling itu, kami bisa memperbaikinya dengan sangat mudah, kemudian sangat mudah juga kehilangannya. Akhir pekan ini, kami kehilangannya.”
Zarco menambahkan masalah yang dialaminya bisa jadi terkait dengan karakteristik unik yang dimiliki Mugello. Ia mengacu pada Marc Marquez yang juga kesulitan, dan tidak menyelesaikan balapan.
“Mungkin saya tidak memahami trek, atau set-up motor saya tidak menyesuaikan trek,” akunya. “Bahkan Marc [Marquez], pembalap terbaik yang memiliki raataan terbaik sepanjang 19 balapan dalam satu musim, kerap tampil buruk di sini.
“Jika saya berkaca darinya, saat saya buruk di sini, saya bisa memiliki performa lebih baik pada kebanyakan trek lainnya.”
Laporan tambahan oleh Willy Zinck
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments