Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Zarco Ogah Pimpin Balap di Sirkuit Losail

Pembalap Pramac Racing, Johann Zarco, tak ingin jadi pemimpin lomba di MotoGP Doha karena bisa membuat bannya habis.

Johann Zarco, Pramac Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Menghadapi seri kedua di Sirkuit Internasional Losail, Zarco sudah memahami apa yang harus dilakukannya untuk meraih kemenangan. Start bagus akan tetap jadi andalannya untuk bisa berada di barisan terdepan sejak lap pertama.

Namun, pria asal Prancis itu mengaku tak ingin memimpin balapan di MotoGP Doha. Menurutnya, itu akan membuatnya kesulitan di penghujung lomba karena performa ban mulai menurun.

Aspal trek Losail memiliki tingkat degradasi tinggi yang membuat setiap pembalap harus pandai dalam memanajemen ban, khususnya bagian belakang.

Seperti Maverick Vinales yang memilih bersabar pada lap-lap awal untuk menjaga kinerja bannya. Terbukti, pembalap Yamaha itu menjadi yang tercepat dan membuatnya berhasil memenangi putaran pembuka.

Untuk itu, Zarco pun memutuskan untuk lebih bersabar saat melakoni MotoGP Doha dan melakukan serangan dalam waktu yang tepat.

“Saya pikir tingkat kehausan ban selalu jadi hal paling sulit. Kecepatan balap saya tak lebih baik daripada Pecco dan saya juga mencoba mengimbangi Maverick. Saya pikir itu membantu saya untuk tampil cepat hingga akhir balapan,” ucapnya.

“Joan Mir menyalip saya, tapi itu dilakukannya pada lap terakhir. Jadi, saya masih memiliki peluang untuk mengambil alih kembali posisi.”

Baca Juga:

Balapan di trek yang sama membuat Zarco tahu strategi terbaik untuk bisa memenangi balapan. Kendati demikian, ia juga berharap timnya dapat menemukan setelan terbaik.

“Saya pikir Pecco Bagnaia tak ingin memimpin balapan lagi kali ini demi menjaga ban dalam kondisi baik. Ini faktor penting, yang bisa menentukan hasil balapan,” ujarnya.

“Siapa pun yang akan memimpin balapan mungkin akan memiliki lebih banyak masalah di paruh kedua, tetapi di saat yang sama Anda harus juga harus tampil efisien.

“Kami akan melihat pada Minggu. Tujuan kami adalah untuk memiliki kemungkinan terbaik, seperti Maverick yang tampil cepat di penghujung balap.”

Zarco sendiri tak masalah jika Ducati gagal meraih kemenangan di MotoGP Doha. Pembalap berusia 30 tahun itu merasa meninggalkan Losail tanpa kesuksesan bukan sebuah kegagalan bagi pabrikan Italia.

“Jika kami tak mendapatkan kemenangan pada balapan kedua di Qatar, kami tak khawatir karena telah bekerja dengan baik. Jika kami berada di tiga besar dan finis di podium, itu jadi sinyal bagus untuk masa depan,” tuturnya.

“Tak ada yang perlu dikhawatirkan, tapi jelas tujuan kami adalah meraih kemenangan. Kami tahu memiliki kemungkinan untuk melakukannya. Kami harus menemukan solusi  untuk memaksimalkan kemungkinan ini dan tak mengalami masalah pada ban belakang.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya CEO Aprilia Kurang Suka Bahas Wildcard Dovizioso
Artikel berikutnya Kenyamanan Jadi Kunci Vinales Lakoni MotoGP 2021

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia