Zarco Runner-Up, Pramac Racing Tak Incar Gelar MotoGP 2021
Pramac Racing sedang mengecap manisnya prestasi musim ini, di mana Johann Zarco bersaing untuk titel juara MotoGP 2021. Tapi, ternyata itu bukan target tim satelit Ducati.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Manajer Pramac Racing, Francesco Guidotti, melihat lagi pencapaian skuadnya selama paruh pertama musim 2021. Pertaruhan saat memilih formasi pembalap sejauh ini telah dimenangi.
Meski tergolong tua dibanding penghuni grid lainnya, Zarco malah makin bersinar di atas Desmosedici GP21. Ia sempat berada di puncak klasemen sebelum diusir Fabio Quartararo (Yamaha Factory Racing). Antara kedua pembalap kini terdapat gap 34 poin.
Menariknya, kegembiraan yang diperlihatkan Guidotti ada di level biasa saja. Ia menilai Zarco memang pantas berada di grup atas jika menilik pada kerja kerasnya.
“Dia berada di podium empat kali dari sembilan pertandingan, dan selalu berada dalam grup pertama yang bertarung untuk podium. Tidak ada yang perlu dikomentari. Dia memang layak (di sana) karena sangat fokus,” tutur Guidotti dikutip dari Motosprint.corrieredellosport.
“Jika memikirkan posisinya dalam karier, usia dan kematangannya dibanding para pembalap muda, saya pikir kami hanya bisa gembira. Kami sekarang puas dengan pekerjaan kami, pembalap kami dan dukungan Ducati.”
Ketika titel juara beberapa langkah lagi, Guidotti malah mengungkapkan kalau itu bukan sasaran timnya. Mereka ingin mencetak para pembalap muda potensial.
“Pada akhirnya, gelar yang diinginkan semua tim, tapi bukan target utama kami. Misi kami mengembangkan para pembalap, mendukung Ducati dan mengembangkan motor, serta memberi support untuk menemukan talenta baru. Kami menjalankan pekerjaan sangat bagus hingga sekarang,” ucapnya.
Mereka sudah menciptakan satu pembalap belia yang diproyeksikan punya masa depan cerah. Dia adalah Jorge Martin, yang membuat publik terbelalak dengan prestasinya dalam debut di Qatar.
Rookie asal Spanyol tersebut langsung merebut pole position dan menjuarai MotoGP Doha, padahal baru enam hari mengendarai motornya. Ia pun digadang-gadang jadi calon juara dunia masa depan.
Sayangnya, nasib buruk menghampiri pada balapan berikutnya di Portugal. Ia terjatuh dan mengalami patah delapan tulang. Absen selama 1,5 bulan, membuatnya harus kembali ke titik nol. Martin masih kesulitan mencapai 10 besar.
“Ada banyak sisi positif dari setengah musim pertama. Satu-satunya penurunan adalah cedera yang dialami Jorge di Portimao, yang membuat perkembangannya di kelas baru terhambat,” Guidotti menerangkan.
“Tapi waktunya kembali dan dia menunjukkan potensinya lagi. Kami yakin memikirkan perkembangannya dan pada bagian kedua kompetisi.”
Paulo Campinoto, Pramac Racing, Francesco Guidotti, Ducati
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments