Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Zarco Sebut Marc Marquez Lewati Batas di MotoGP Aragon

Pembalap Pramac Racing, Johann Zarco, mengakui kalau manuver Marc Marquez dalam lap pertama MotoGP Aragon berlebihan dan sudah melebihi batas.

Johann Zarco, Pramac Racing

Johann Zarco, Pramac Racing

Gold and Goose / Motorsport Images

Rider Repsol Honda menghempaskan dua lawannya, Fabio Quartararo dan Takaaki Nakagami di tikungan berbeda. Marquez juga keluar dari balapan setelah senggolan kedua.

Dua korban harus menemui tim medis. Quartararo lecet di bagian dada dan Nakagami menanggung konsekuensi lebih berat, di mana dua jari kanannya dioperasi.

Menanggapi bentrok tersebut, Zarco mengungkapkan, “Manuver Marc sedikit berlebihan. Lap pertama yang gila dan itu karena satu pembalap.

“Saya benci mengatakan ini karena saya suka Marc. Namun, dia sudah melewati batas. Saya suka gayanya.

“Bagi saya, dia salah satu pembalap terhebat. Saya sudah memprediksi Kamis bahwa dia akan lebih kuat, tapi manuver ini terlalu berlebihan setelah memiliki masalah pada motor akibat senggolan dengan Fabio.”

Ketika pembalap Prancis diberitahu alasan Marquez, dia pun tersenyum dan melanjutkan, “Kata-katanya berlawanan dengan saya. Pernyataannya lebih berbobot daripada saya.”

Pendapat Zarco bertolak belakang dengan pembalap Ducati, Jack Miller. JackAss membela juara dunia MotoGP enam kali itu.

“Insiden dengan Fabio hanya insiden balap. Marc harus melaju pelan, dia sedikit keluar jalur. Ban masih dingin pada lap pertama,” tuturnya terkait clash Marquez versus Quartararo.

Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing, after crash and after scooter crash

Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing, after crash and after scooter crash

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Sementara terkait kontak dengan Nakagami, ia mengungkapkan, “Pada insiden Taka, saya kira itu kesalahan Taka karena Marc di depan dia.”

Miller menegaskan teknologi tidak bisa disalahkan dalam kecelakaan. “Dalam balap motor, sesuatu bisa pecah ketika dia pembalap bersenggolan. Itu tak bisa dihindari,” katanya.

Pembalap Tech3, Raul Fernandez, juga angkat bicara. Menurutnya, rangkaian insiden setelah start itu mengerikan.

“Itu benar-benar kacau. Ketika saya lihat ‘Taka’ jatuh, saya ingin masuk ke sisi dalam tapi Franco Morbidelli menutup jalur,” ucapnya.

“Kami menyelamatkan situasi dengan sangat baik. Di MotoGP, pembalap terbaik dalam dunia balap. Pada situasi tersebut, setiap orang tahu apa yang dilakukan usai lap pertama yang kacau. Itu adalah balapan bagus.”

Miguel Oliveira yang memperkuat KTM tak tahu apa yang terjadi. “Itu membingungkan. Saya tak tahu ada apa. Ada yang jatuh, serpihan di mana-mana. Ini balapan aneh. Namun menurut saya, tak ada alasan mengeluarkan bendera merah,” ia menjelaskan.

Luca Marini dari VR46 Racing mengaku ada kepanikan di antara pembalap, terutama saat melihat Nakagami jatuh di tengah trek. Ia harus sigap menghindari menabrak pembalap LCR Honda.

“Saya dekat dengan Nakagami, tapi saya bereaksi sangat baik menghindarinya. Saya tidak kehilangan banyak waktu,” ujarnya.

“Bagaimana pun, itu menakutkan karena saya merasa ada risiko menabraknya di kepala. Dia tiba-tiba jatuh di depan saya.”

Baca Juga:

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Miller Tak Setuju Teknologi Disalahkan dalam Insiden Marquez
Artikel berikutnya Aleix Espargaro Kagum Brad Binder Bisa Maksimalkan KTM

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia