Zarco tak punya pilihan selain menangi balapan
Memimpin hampir sepanjang MotoGP Qatar, Johann Zarco percaya, bahwa ia memiliki kemampuan menjadi pemenang setiap akhir pekan balapan.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Pembalap Tech 3 itu memimpin sebanyak 17 lap di Sirkuit Losail, sebelum kemudian performanya mengendur dan akhirnya harus puas finis kedelapan, karena masalah ban depan.
Kendati belum mengemas kemenangan pada kelas premier, Zarco tetap optimistis dapat menggapai podium tertinggi. Dan hal itu bakal dicobanya pada balapan MotoGP Argentina di Termas de Rio Hondo.
“Pada awalnya, tanpa memulai akhir pekan, Anda perlu membidik kemenangan,” ucapnya.
“Itulah ambisinya. Berdasarkan latihan dan jika Anda menghadapi beberapa kesulitan – masalah set-up atau mungkin kurangnya kemudahan pada motor – maka Anda harus merevisi tujuan ini ke bawah.
“Tapi ketika Anda datang kuat dari Grand Prix Qatar seperti yang saya lakukan, tidak ada pilihan lain selain bertekad untuk menang.”
Ditanya hal apa yang memupuskan harapan dalam meraih kemenangan di Qatar, Zarco menjawab: “Sedikit keberuntungan. Anda harus bertarung dan memainkan kartu Anda.
“Kali ini, keberuntungan tidak ada di pihak saya. Jadi, [saya harus] menunggu sampai Argentina, pergi dengan kemenangan dalam pikiran dan memahami [situasi] saat akhir pekan berjalan.”
Kebanyakan para pemenang di Sirkuit Losail adalah mereka yang mampu menghemat usia ban. Andrea Dovizioso dan Marc Marquez bahkan menunggu hingga lima lap terakhir untuk menyerang.
Akan tetapi, Zarco membantah, memimpin begitu lama berkontribusi pada masalahnya jelang akhir balapan. Ia justru menilai, hal itu bisa membantu posisi finisnya.
“Semuanya baik-baik saja dengan konsumsi ban. Saya bahkan akan mengatakan, bahwa saya akan memakai ban depan lebih banyak jika berada di belakang dan tidak di depan,” paparnya.
“Saya akan melakukan hal sama lagi. Memegang kendali. Pada satu titik, saya menunggu. Saya berkata pada diri sendiri, 'Jika tidak ada yang melewati saya, itu berarti saya masih cukup cepat. Jadi, mari kita lihat apa yang terjadi'.
“Saya merasa seperti ketika Anda balapan di belakang [pembalap lain], Anda menekan lebih banyak dan pada akhirnya melakukan racing line sendiri, yang mungkin telah membantu untuk memimpin sampai lima lap ke akhir, serta turun kedelapan.”
Laporan tambahan oleh Lena Buffa
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments