Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Zarco Ungkap Alasan Tunda Vaksinasi Covid-19

Ketika beberapa pembalap MotoGP antusias menerima vaksin Covid-19 yang disediakan pemerintah Qatar, Johann Zarco pilih menunda. Padahal, rider Pramac Ducati itu sangat takut terpapar virus corona.

Johann Zarco, Pramac Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Pembalap Prancis tersebut memutuskan tetap tinggal di dalam gelembung Doha selama sebulan, ketika mayoritas awak Ducati dan Pramac kembali ke rumah masing-masing sambil menunggu MotoGP Qatar.

Zarco menekankan bahwa opsi bertahan di Qatar merupakan cara paling aman untuk menghindari penularan Covid-19.

“Saya tetap di Qatar, jadi saya tidak perlu naik pesawat dan menghindari berada di bandara. Saya tak mau menjalani lagi semua pemeriksaan karena Covid-19, terlalu banyak dokumen. Saya memilih tinggal di hotel di Doha,” ujarnya dalam presentasi MotoGP Prancis.

“Kami berada dalam bubble. Ada tamu-tamu lain di hotel, bukan hanya anggota MotoGP. Tapi kami terpisah, bahkan tidak menggunakan lift yang sama. Kami punya akses ke kolam renang tapi masuk ke bagian yang digunakan tamu lain. Sama halnya dengan sasana, ada dua tempat berbeda. Kami bisa latiha dengan baik, beberapa hari saya berlari di sirkuit.

“Kami antara 38 dan 40 derajat, ini persiapan kecil untuk (temperatur) panas yang harus kami hadapi. Saya senang seperti ini.”

Selain gelembung, pemerintah Qatar mencegah penyebaran virus corona dengan vaksinasi gratis bagi anggota paddock. Tetapi, Zarco tak mau berpartisipasi dalam program itu.

“Banyak orang yang sudah melakukannya, tapi secara pribadi, saya memilih menunggu beberapa waktu sebelum mendapat vaksin. Tentu tak ada efek samping, tapi saya memilih menunggu. Selama kami semua menjalani tes PCR agar bisa masuk ke paddock, tapi itu tidak wajib bagi semua. Untuk hal ini, saya juga bisa bersabar," ia menandaskan.

Baca Juga:

Musim ini, Zarco akan mengendarai Desmosedici edisi terbaru. Musim lalu, dengan Avintia, ia diberi GP19, sekarang GP21. Perlakuan lebih baik dari Ducati membuatnya nyaman dan termotivasi.

“Saya merasa sangat baik dengan tim. Pada saat coffee break, kami berkumpul dan bercanda. Saya merasa di rumah, seperti ketika ada di Tech3, di mana saya menemukan kembali kemungkinan untuk bersenang-senang,” ia menjelaskan.

“Di trek, kami berkonsentrasi pada pekerjaan tapi saat berada di luar, kami bersenang-senang. Dengan Pramac, sama saja. Ada malam-malam di mana kami tidak makan di lintasan dan kami memilih melakukannya bersama di hotel. Itu sangat bagus untuk membangun ikatan. Ketika semua hal berfungsi, semua berjalan dengan lebih baik.”

Berdasarkan hasil tes, para pembalap yang bernaung di bawah Ducati diprediksi bakal jadi penantang kuat titel juara dunia MotoGP 2021. Pria 30 tahun tersebut tak sungkan mengutarakan ambisinya.

“Saya ingin tiba di level yang dicapai Jack Miller pada akhir tahun lalu, jadi naik podium di berbagai lomba dan berjuang untuk menang,” ujarnya.

“Musim lalu, ada banyak pemenang berbeda dan ini membuat saya berpikir, kenapa bukan saya? Target saya mendekati podium dan kalau semua baik-baik saja, berpikir untuk menang. Perlu realistis dan memberi waktu bagi diri Anda berkembang, meski dalam tes kita melihat bahwa saya dapat tembus lima besar.

“Kami bisa membidik posisi lima teratas kalau saya mampu lebih maju, maka bisa naik ke podium. Lalu selalu ada gelar, tapi untuk sekarang, ini masih jadi impian.”

Zarco kembali menghadapi pertanyaan soal Marc Marquez. Pembalap Spanyol tersebut absen dalam MotoGP Qatar. Namun, sepertinya, ia ada di Sirkuit Losail tepat waktu untuk mengikuti sesi foto.

“Dia akan ada di sini untuk foto bersama, Kamis. Dia juga mulai tes, mungkin sudah mulai fit untuk melakukan semua di akhir pekan. Saya harap untuknya karena dia sudah berhenti cukup lama,” katanya.

“Tapi dia punya kapasitas menemukan ritme secepatnya, jika lengannya tak bermasalah. Seandainya dia merasa sakit, saya kira dia bisa cepat." 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Suzuki Bakal Menunjukkan Kekuatan Sebenarnya Saat Lomba
Artikel berikutnya Alex Marquez Ingin Lepas dari Bayang-bayang Marc Marquez

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia