Tes Formula Masters: Keanon Santoso pertajam catatan waktu
Pembalap Indonesia, Keanon Santoso, menutup tes mobil Formula Masters Tiongkok di Sirkuit Sepang, Malaysia dengan mempertajam catatan waktu pada hari kedua, Selasa (14/2).










Menjalani transisi dari mobil Formula 4 ke mobil Formula Masters, pembalap yang merupakan putra dari pasangan Yongliek Santoso dan Menik Indah Susanti itu terus berusaha mencatat waktu cepat sekaligus terus beradaptasi dengan mobil yang lebih bertenaga.
Untuk tes mobil Formula Masters pekan ini, Keanon tergabung dalam skuat tim yang berbasis di Zhuhai, Tiongkok, Absolute Racing.
Selain Keanon, beberapa pembalap jebolan Formula 4 Asia Tenggara juga tidak ketinggalan mencicipi mobil yang ditenagai oleh mesin Volkswagen FSI 2.0 liter tersebut.
Pembalap Singapura, Danial Frost, dan pembalap tuan rumah, Isyraf Danish, keduanya tergabung bersama tim Eurasia.
Pada sesi pagi yang berlangsung dalam kondisi cuaca cerah, Keanon tidak membutuhkan waktu yang lama untuk bisa mempertajam catatan waktunya. Pembalap kelahiran Solo itu membukukan waktu 2 menit 5,879 detik. Raihan tersebut sekitar 1,4 detik lebih cepat dibandingkan catatan waktu tercepat pada hari pertama.
Tidak hanya cepat, Keanon juga mencatatkan waktu yang konsisten pada sesi pertama. Ia menganggap konstruksi ban yang lebih lunak sebagai faktor mengapa ia bisa lebih nyaman dengan mobil barunya.
"Saya cukup suka dengan ban yang lebih lunak, karena saya bisa mendapatkan cengkeraman yang lebih baik," ucap Keanon. "Jadi saya bisa melewati tikungan dengan kecepatan yang lebih tinggi."
Tes yang berlangsung dalam kondisi suhu tinggi ini sebenarnya tidak berjalan semulus yang diharapkan. Pada sesi ketiga, bendera merah sempat dikibarkan tiga kali untuk mengevakuasi beberapa mobil yang terjebak di jebakan kerikil.
Tantangan ban baru
Meski konstruksi ban di mobil Formula Masters kali ini cukup disukai oleh Keanon, ia juga mengungkapkan beberapa masalah yang muncul dari ban tersebut.
"Pada tes mobil Formula Masters kali ini, kita diberikan ban spesifikasi 2017. Mungkin karena konstruksi ban yang masih terlalu baru, selama dua hari ini, kita jadi kerap dihadapkan banyak masalah.
"Usia ban masih belum bisa bertahan lama, dan mudah sekali habis. Mudah-mudahan pabrikan ban yang menyuplai Formula Masters ini bisa memperbaiki masalah tersebut di kesempatan berikutnya," tambah Keanon.
Hal yang sama juga diutarakan oleh Rodolfo Avila dari tim Absolute Racing.
"Untuk musim 2017 ini, kami akan menggunakan kompon ban yang baru dan lebih lunak," ujarnya. "Tapi kami mengalami masalah terkait usia ban. Ban masih belum bisa bertahan seperti yang diharapkan.
"Masalah tersebut tentunya mempersulit sesi tes pembalap-pembalap kami, karena mereka memiliki jendela waktu yang terbatas untuk menguji coba mobil.
"[Di sirkuit Sepang] ban ini hanya bisa bekerja selama 10-12 Lap. Lebih dari itu, ban menjadi susah untuk dikendalikan."

Awal positif Keanon Santoso kemudikan mobil Formula Masters
Absolute Racing: Keanon siap berlaga semusim penuh di Formula Masters

Berita terbaru
Supercars Tambahkan S5000 dalam Daftar Peraih Poin Superlicence
S5000 Australian Drivers Championship kini masuk daftar yang memenuhi syarat untuk mendapatkan poin Supercars Superlicence.
Corberi Naik Banding Atas Sanksi Larangan Balapan 15 Tahun
Luca Corberi tidak terima dengan larangan berlomba 15 tahun yang dijatuhkan Federasi Otomotif Internasional (FIA), April lalu. Ia pun mengajukan banding lewat Pengadilan Internasional FIA yang diproses mulai 22 Juni.
Dramatis, Enzo Trulli Raih Gelar Formula 4 UEA
Enzo Trulli secara dramatis berhasil menjadi juara Formula 4 Uni Emirat Arab (UEA), Minggu (13/2/2021). Ia unggul tipis dari Dilano van't Hoff.
JD Motorsport Ungkap Alasan Rekrut Eduardo Barrichello
Setelah sekian lama, klan Barrichello siap kembali meramaikan ajang balap dunia. Ini menyusul perekrutan Eduardo "Dudu" Barrichello oleh Tim JD Motorsport.