Reaksi para pembalap wanita terbelah soal W Series
Kemunculan kejuaraan single-seater khusus wanita, W Series, mengundang reaksi berbeda dari sejumlah pembalap wanita.

W Series rencananya akan diluncurkan tahun depan, tepatnya pada bulan Mei 2019. Pembalap-pembalap wanita yang tertarik tidak diharuskan membawa sponsor atau uang, tapi harus melewati tahap seleksi terlebih dahulu. Ini dilakukan untuk memastikan kualitas kompetitor adalah yang terbaik.
Mereka-mereka yang terpilih nantinya akan berkompetisi memakai mobil spesifikasi F3 buatan Tatuus. Dengan total hadiah 1,5 juta Dollar AS, peraih juara umum berhak mendapat 500.000 Dollar AS untuk membiayai karier balapnya.
Sejumlah pembalap wanita meyakini W Series merupakan gagasan yang bagus, karena memberikan kesempatan untuk melanjutkan karier balap mereka.
"W Series memberi pembalap wanita sebuah platform untuk membalap," ucap kampiun F3 Inggris dan GT Inggris, Jamie Chadwick.
"Sebagai pembalap, jika diberi kesempatan, saya ingin membalap satu tahun penuh, 365 hari. Tentu saya masih akan bertarung dengan pembalap-pembalap pria di kompetisi lain, tapi W Series bisa menjadi tambahan yang sempurna untuk membantu saya berkembang dan naik ke jenjang berikutnya."
Sementara Alice Powell, yang pernah merengkuh gelar juara Formula Renault, berkata, "Menaiki 'tangga' motorsport selalu sulit bagi semua pembalap, terlebih sebagai wanita.
"W Series menawarkan kesempatan kepada pembalap-pembalap wanita yang terpilih untuk membalap tanpa ada pungutan biaya.
"Ini berarti W Series akan menjadi batu loncatan penting bagi para pembalap wanita yang memulai karier dari level bawah menuju ke level yang lebih senior di atas."
Pippa Mann, Dale Coyne Racing Honda

Foto oleh: Geoffrey M. Miller / Motorsport Images
Pippa Mann, Dale Coyne Racing Honda

Foto oleh: Geoffrey M. Miller / Motorsport Images
Sophia Floersch, BWT Mucke Motorsport

Foto oleh: acisportitalia.it
Sophia Floersch, BWT Mucke Motorsport

Foto oleh: acisportitalia.it
Sophia Floersch, BWT Mucke Motorsport

Foto oleh: acisportitalia.it
Jamie Chadwick, Douglas Motorsport, di podium usai menangi balapan

Foto oleh: BRDC British F3
Jamie Chadwick di panggung Autosport

Foto oleh: Joe Portlock / Motorsport Images
Jamie Chadwick, Double R Racing

Foto oleh: JEP / Motorsport Images
Jamie Chadwick, Double R Racing

Foto oleh: JEP / Motorsport Images
Pippa Mann, Dale Coyne Racing Honda

Foto oleh: Scott R LePage / Motorsport Images
Tapi tidak semua pembalap wanita yang setuju dengan adanya kejuaraan khusus wanita.
"Sungguh hari yang buruk bagi dunia motorsport," ucap pembalap IndyCar, Pippa Mann.
"Mereka yang memiliki dana lebih memilih memisahkan pembalap-pembalap wanita daripada mendukung. Saya sungguh kecewa harus melihat langkah mundur ini diambil."
Sophia Floersch, yang saat ini sedang berlaga di Formula 3 Eropa (dua tingkat di bawah F1), juga tidak setuju dengan ide tersebut.
"Saya setuju dengan argumen mereka, tapi saya sama sekali tidak setuju dengan solusinya. Wanita butuh dukungan jangka panjang dan mitra yang bisa dipercaya. Saya ingin bertarung dengan orang-orang terbaik dari olahraga ini."

Artikel sebelumnya
W Series: Kompetisi single-seater khusus wanita
Artikel berikutnya
Coulthard beri alasan mengapa perlu ada balap formula khusus wanita

Tentang artikel ini
Kejuaraan | Other Open Wheel |
Penulis | Jonathan Noble |