Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

Kolom Gerhard: Terlalu muda untuk balapan

Dalam kolom pertamanya di Motorsport.com, Gerhard Lukita menceritakan sekilas perjuangannya sebagai pembalap yang masih berusia remaja di Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM).

Gerhard Lukita

Gerhard Lukita

2017 adalah musim penuh kedua saya sejak pertama kali berlaga pada pertengahan tahun 2015 ketika saya menjadi pembalap termuda di kejuaraan dengan usia 15 tahun. Saya sendiri dilahirkan dalam keluarga pembalap, generasi ke-3 dari kakek saya.

 

A post shared by Gerhard Lukita (@gerlukita) on

Saya pertama kali masuk ke dalam dunia balap pada usia 5 tahun saat mencoba gokart rental dan sejak itu saya semakin menyukai balapan, termasuk dalam bentuk video game.

Sejak umur 10 tahun, saya sudah ikut serta dalam berbagai balap gokart hingga 2012. Berbeda dengan pembalap lain yang mengawali karier di gokart dan kemudian naik ke single-seater, saya meninggalkan gokart setelah menerima tawaran untuk berlaga di kompetisi balap mobil touring.

Helm Gerhard Lukita

Berdasarkan regulasi, umur saya waktu itu sebenarnya masih belum mencukupi. Meski demikian, saya sudah sempat mencatatkan waktu kualifikasi di seri balap mobil 2012.

Saya pun harus menunggu hingga 2015, tepatnya bulan Mei, ketika saya berulang tahun ke-15.

Pada saat itu, seri ketiga ISSOM akan dilangsungkan dalam 2 minggu. Saya direkrut tim ABM MOTORSPORT, yang juga merupakan promotor ISSOM di Sentul International Circuit.

Setengah musim 2015 saya habiskan untuk berlatih dan menimba pengalaman tapi di tahun 2016 saya bertekad kuat untuk meraih titel juara nasional.

Impian saya itu tidak sedikit yang meragukan, apalagi setelah melihat pengalaman saya yang sangat minim jika dibandingkan dengan para pembalap lainnya.

Tetapi keadaan berkata sebaliknya, mulai pertengahan musim 2016, kemungkinan saya untuk meraih titel semakin terbuka.

Saya terus memimpin klasemen hingga seri terakhir dan menjadi juara umum Kelas Euro 2000 Promotion 2016.

 

A post shared by Gerhard Lukita (@gerlukita) on

Bagi saya, itu merupakan momen pembuktian anugerah Tuhan, bahwa segala sesuatu akan menjadi indah pada waktunya.

Memang, saya sedikit kecewa ketika belum memenuhi batas minimum usia peserta di tahun 2012, tetapi menjadi juara umum pada musim penuh pertama saya adalah hal yang jauh lebih istimewa.

Banyak sekali pengalaman berharga telah saya petik dan pada musim 2017 saya pun menjadi juara umum di kelas BMW STC 2100.

Saya bersyukur atas kepercayaan yang telah diberikan dari semua pihak, termasuk tim ABM MOTORSPORT, sponsor, kru, dan teman-teman.

Terima kasih juga untuk keluarga yang selalu mendukung saya dalam dunia balap. Untuk tahun 2018, saya berharap saya dapat terus belajar dan kembali meraih titel juara nasional...

Gerhard Lukita di podium juara pertama

Gerhard Lukita

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Toyota Team Indonesia raih juara AAGC 2017 di Taiwan
Artikel berikutnya Kurang adaptasi, Alinka bersyukur raih podium

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia