Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

3 Rider Indonesia Peraih Poin di Kejuaraan Dunia Balap Motor

Indonesia memiliki sejumlah rider yang pernah dan tengah bersaing dalam Kejuaraan Dunia Balap Motor Grand Prix. Namun, tak semua mampu mendulang poin. Siapa saja yang berhasil?

Mario Aji, Honda Team Asia

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Doni Tata Pradita jadi wakil Indonesia pertama yang mencicipi sengitnya persaingan di Kejuaraan Dunia Balap Motor. Ia melakoni debutnya pada 2005 silam, ketika turun pada kelas 125cc (kini Moto3).

Rider asal Yogyakarta tersebut juga pernah turun di kategori lebih tinggi, yakni 250cc/Moto2 pada 2008 dan 2013. Setelah Doni mampu menembus kejuaraan dunia, beberapa pembalap mengikuti.

Tercatat Rapid Topan Sucipto, Gerry Salim, Dimas Ekky Pratama hingga Andi Farid Izdihar, yang lebih akrab disapa Andi Gilang, telah merasakan bersaing dengan para rider terbaik dari seluruh dunia.

Kini, tongkat estafet diserahkan kepada Mario Suryo Aji. Pembalap 18 tahun asal Magetan, Jawa Timur, tersebut bersaing dalam kelas Moto3 pada 2022 dengan memperkuat tim Honda Team Asia.

Dari seluruh pembalap Indonesia yang tampil di Kejuaraan Dunia, tak semuanya berhasil mencetak poin. Situs resmi MotoGP mencatat hanya tiga nama yang mampu membukukan angka sejauh ini.

Baca Juga:

Doni Tata Pradita

Doni Tata Pradita

Doni Tata Pradita

Foto oleh: Doni Tata Pradita

Karier kejuaraan dunia: 2005-2008, 2013
Start: 35
Finis tertinggi: P15
Total poin: 2

Doni Tata Pradita memulai petualangannya dalam ajang Balap Motor Grand Prix pada 2005. Ketika itu ia turun sebagai wildcard kelas 125cc untuk Yamaha pada GP Malaysia di Sirkuit Internasional Sepang.

Lahir di Sleman, Yogyakarta, Doni akrab dengan sepeda motor sejak kecil. Ia pun telah turun berlomba pada usia muda. Kesuksesan memenangi Kelas Pemula underbone 110cc Yamaha Asean Cup pada 2003 dan 2004 membuka jalannya ke Kejuaraan Dunia.

Langkah pertamanya ke MotoGP terjadi pada rentang 2005-2007, ketika ia mendapat wildcard di kelas 125cc dan 250cc. Musim 2008, Doni Tata melakoni full-debut dengan Yamaha Indonesia Pertamina.

Turun dalam 16 balapan, ia berhasil membukukan satu angka berkat finis ke-15 dalam Grand Prix Cina di Sirkuit Internasional Shanghai. Kala itu, Doni bersaing dengan rider seperti Aleix Espargaro, Mika Kallio, Alvaro Bautista serta mendiang Marco Simoncelli.

Kemudian Doni Tata Pradita kembali mendapat kesempatan bersaing di kelas Moto2 pada 2013. Kali ini ia memperkuat tim Federal Oil Gresini dan setim dengan runner-up MotoGP 2020 Franco Morbidelli.

Menggeber mesin Suter, Doni kembali mampu mendulang poin saat menyelesaikan Grand Prix Australia di urutan ke-15. Kala itu ia bertarung dengan Takaaki Nakagami, Johann Zarco hingga Pol Espargaro.

Total selama tampil di Kejuaraan Dunia Balap Motor, Doni Tata memperoleh dua poin. Namanya akan tercatat sebagai pembalap Indonesia pertama yang mampu mencetak angka di kelas intermediate.   

Andi Farid Izdihar

Andi Farid Izdihar, Honda Team Asia

Andi Farid Izdihar, Honda Team Asia

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Karier kejuaraan dunia: 2019-2021
Start: 32
Finis tertinggi: P15
Total poin: 4

Andi Farid Izdihar alias Andi Gilang kenal sepeda motor usia 8 tahun dan pada 2010 bergabung dalam program pengembangan pembalap Astra Honda Racing. Musim 2015, ia berlaga di Asia Talent Cup.

Rider asal Bulukumba, Sulawesi Selatan ini berhasil menang di Qatar dan menjadi runner-up di Malaysia. Selang setahun, ia ambil bagian dalam FIM CEV Moto3 bersama Astra Honda Racing Team (AHRT).

Andi Gilang bersaing dalam ajang tersebut hingga 2017 sebelum turun di CEV Moto2 musim 2019. Pada tahun yang sama, ia juga dapat kesempatan debut di Moto2 saat menggantikan kompatriotnya, Dimas Ekky Pratama, yang absen karena cedera di Misano.

Menjajal prototipe Moto2 untuk kali pertama, Andi hanya mampu finis ke-24. Dalam debutnya tersebut, ia mesti berhadapan dengan banyak pembalap elite. Di antaranya Brad Binder, Enea Bastianini, Jorge Martin, hingga adik dari Valentino Rossi, Luca Marini.  

Pada 2020, Andi Gilang promosi untuk tampil penuh di kelas intermediate dengan Honda Team Asia. Ia menjadi rekan setim bintang Thailand, Somkiat Chantra. Sayang, sang rider gagal mendulang poin.

Dinilai tak mampu memenuhi ekspektasi, Honda memilih menurunkan Andi di kelas Moto3 untuk musim 2021. Ia membuat progres walau tidak signifikan. Pembalap 24 tahun itu mampu mencetak angka.

Tercatat, Andi Gilang berhasil membukukan total empat angka setelah menyelesaikan balapan di urutan ke-15 dalam Grand Prix Prancis, Jerman, Austria dan Emilia Romagna. Andi menutup musim di P29.    

Mario Suryo Aji

Mario Aji, Honda Team Asia

Mario Aji, Honda Team Asia

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Karier kejuaraan dunia: 2021-...
Start: 9
Finis tertinggi: P13
Total poin: 5

Mario Suryo Aji diperkenalkan ke motocross saat masih kecil oleh ayahnya dan sudah mulai berlomba pada usia 10 tahun, sebelum beralih ke balapan aspal. Musim 2018, ia bersaing di Asia Talent Cup.

Dalam kesempatan tersebut, pemuda asli Magetan, Jawa Timur, ini finis di peringkat kelima klasemen dengan raihan empat podium dan satu kemenangan. Pada 2019, ia merintis jalan ke Kejuaraan Dunia.

Super Mario mengikuti ajang Red Bull Rookies Cup dan juga FIM CEV Moto3 selama rentang 2019 hingga 2021. Performanya membuat Honda Team Asia terkesan dan memberinya kesempatan wildcard.

Mario Aji merasakan debutnya di Kejuaraan Dunia Balap Motor Grand Prix saat diturunkan dalam Moto3 Emilia Romagna di Sirkuit Misano. Pembalap 18 tahun itu mampu menyelesaikan lomba, finis P21.

Musim 2022, Mario mendapat promosi penuh untuk berpartisipasi dalam kelas Moto3 bersama Honda Team Asia. Ia hanya butuh dua balapan awal untuk bisa meraih poin pertamanya di Kejuaraan Dunia.    

Pencapaian itu terasa kian spesial sebab dilakukan Super Mario dalam home race di Sirkuit Mandalika. Ia tampil impresif dengan menembus P5 latihan bebas ketiga (FP3) sebelum merebut P3 dalam kualifikasi. Start front row, Mario finis ke-14 di Moto3 Indonesia.

Ia kembali meraih poin saat beraksi dalam putaran kedelapan musim ini, Moto3 Italia di Sirkuit Mugello. Memulai balapan dari posisi grid ke-23, Mario Aji berhasil menyelesaikan lomba di urutan ke-13.

Mario kini sudah mengoleksi lima angka. Jumlah ini melebihi pencapaian dua seniornya, Doni Tata dan Andi Gilang. Ia masih berpeluang menambah poin mengingat masih ada banyak race musim ini. Bukan tidak mungkin Super Mario bisa merengkuh podium.

   

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Andrew Haryanto Kembali Ikuti Le Mans 24 Hours
Artikel berikutnya KFC Indonesia Gelar Nobar Le Mans 24 Hours di Dua Kota

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia