Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Danau Toba Rally 2021 Kental Memori WRC 1996 dan 1997

Gelaran Danau Toba Rally 2021 mengingatkan kembali memori pencinta reli pada putaran Kejuaraan Reli Dunia (WRC) di Medan, Sumatra Utara (Sumut).

Sean Gelael #10 Team Jagonya Ayam, Citroen C3 R5

Foto oleh: Team Jagonya Ayam

Hingga saat ini, Sumut masih menjadi satu-satunya provinsi di Indonesia yang pernah menjadi tuan rumah seri WRC. Tidak hanya sekali, melainkan hingga dua kali beruntun pada 1996 dan 1997.

Saat Medan dipercaya menggelar putaran WRC hampir tiga dekade lalu dengan tajuk Rally of Indonesia, pujian datang bertubi-tubi. Rally of Indonesia saat itu disebut sebagai salah satu yang terbaik di dunia.

Yang paling utama disorot tentu tantangan medan lomba yang sangat beragam. Kendati saat itu berstatus lomba medan gravel, Rally of Indonesia saat itu memiliki jenis permukaan lintasan yang sangat beragam.

Selain tanah liat berbatu (gravel) yang berbeda, pemandangan yang disuguhkan juga sungguh indah. Mulai perkebunan sawit, pepohonan eukaliptus, teh, hingga hawa sejuk di pegunungan.

Akhir pekan ini, Sabtu-Minggu (11-12/12/2021), kenangan akan tantangan dan keindahan Rally of Indonesia di Medan tersebut kembali muncul.

Meskipun area-area seperti Sei Merah, Sei Putih, Gunung Para atau Bandar Meriah di Deli Serdang tidak dipakai, namun dua lokasi untuk Danau Toba Rally 2021, Aek Nauli dan Gorbus, adalah bagian dari Rally of Indonesia 1996 dan 1997.

Danau Toba Rally 2021 sendiri menjadi dua putaran Kejuaraan Nasional Reli, dengan masing-masing hanya terdiri dari enam trayek khusus (Special Stage/SS).  

Peta sebagian SS pada WRC 1996 dan 1997 yang kembali dipakai di Reli Danau Toba 2021.

Peta sebagian SS pada WRC 1996 dan 1997 yang kembali dipakai di Reli Danau Toba 2021.

Foto oleh: Tri Cahyo Nugroho

Jalur beberapa SS dari Rally of Indonesia 1996 dan 1997 kini bisa dibilang gabungan dari area SS1/4, SS2/5, dan SS3/6 pada putaran kedua Kejurnas Reli 2021 (jalur WRC ditandai stabilo merah pada foto).

“Dari jalur ini, sekira 24 km merupakan main road tetapi bertipe medan gravel,” ujar Jeffrey JP, navigator Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) pada Rally of Indonesia 1997.

“Jalur ini sudah dipakai untuk reli sejak 1995, termasuk untuk WRC pada 1996 dan 1997,” ucap Jeffrey saat ditemui di Aek Nauli, area Hutan Tanaman Industri (HTI) milik PT Toba Pulp Lestari (TPL), Simalungun.

Aek Nauli memiliki medan lintasan tanah liat yang bisa bersifat seperti lumpur (muddy) jika terguyur hujan. Sementara, Gorbus selain tanah juga memiliki bebatuan cukup besar dan rough.

Pereli kawakan Ricardo Gelael memiliki penilaian khusus terkait keunikan tipe tanah dan gravel di Aek Nauli dan Gorbus. Juara nasional reli 2006 tersebut memang ikut turun di Rally of Indonesia 1996 dan 1997.

“Tanah liat di sana memang unik, utamanya jika basah. Tanah akan masuk ke grove (kembangan ban) sehingga grip akan sulit didapat,” ujar Ricardo yang juga turun di Danau Toba Rally 2021 namun hanya di putaran pertama.

“Bila kering, tanah tadi akan sulit lepas dan itu juga menyulitkan pereli untuk mendapatkan traksi yang bagus,” katanya menambahkan.

Baca Juga:

Keunikan medan reli serta pemandangan indah di sekitar Danau Toba memang akan menjadi daya tarik tersendiri bila WRC kembali ke Medan.

Belakangan, kabar gembira menghampiri pencinta reli di Tanah Air. Menjelang seremonial start Danau Toba Rally 2021, Wakil Gubernur Sumut yang juga masih aktif turun di reli, Musa “Ijeck” Rajekshah, mengutarakan target daerahnya untuk kembali menjadi tuan rumah WRC pada 2023.

Untuk memuluskan target tersebut, jelas diperlukan dukungan dari pemerintah pusat dan tentunya dana yang besar. Sebelum ke WRC, ia dan para pemangku kepentingan reli nasional, terlebih dulu menjadikan Sumut sebagai bagian dari Kejuaraan Reli Asia Pasifik (APRC) pada 2022 nanti.

Kini, publik tentu berharap seri WRC bisa kembali ke Indonesia, khususnya Medan. Pasalnya, selain menjadi prestise, WRC juga berdampak luas bagi masyarakat setempat utamanya sektor ekonomi dan pariwisata.

Ijeck dan jajarannya bertekad menjadikan WRC di wilayah Sumut sebagai salah satu sport tourism lainnya di Indonesia setelah sukses besar pada gelaran World Superbike (WSBK) di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, akhir bulan lalu.    

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Sumatra Utara Targetkan Gelar Reli Dunia pada 2023
Artikel berikutnya Tenang dan Cepat, Sean Gelael Kuasai Danau Toba Rally 2021

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia