Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

FIA Sudah Lama Mencari Lintasan seperti Aek Nauli

Dari sisi teknis, area untuk lomba Danau Toba Rally 2021 menyuguhkan beragam tantangan dan menarik bagi peserta lomba.

Sean Gelael, Hugo Ismael, Team Jagonya Ayam, #10 Citroen C3 R5

Sean Gelael, Hugo Ismael, Team Jagonya Ayam, #10 Citroen C3 R5

Team Jagonya Ayam

Danau Toba Rally 2021, yang menjadi dua putaran Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Reli, pada akhir pekan lalu (11-12/12/2021) secara umum berlangsung sukses. Hal tersebut diungkapkan Ahmad Syauki selaku pimpinan lomba (clerk of the course) Danau Toba Rally 2021.

Dari sisi peserta, Ahmad Syauki juga mengaku kaget. Semula, pihaknya hanya menargetkan 40-an peserta. Namun, di luar dugaan 56 peserta mendaftar untuk 10 kelas. Dari jumlah tersebut, 14 peserta turun di kelas paling bergengsi, M1.  

“Keseluruhan, lomba berjalan sukses meskipun ada beberapa insiden tetapi itu sifatnya masih kecelakaan dalam balapan dan mampu diatasi sesuai prosedur,” tutur Ahmad Syauki.

Menurutnya, lokasi medan lomba di area Hutan Tanaman Industri (HTI) milik PT Toba Pulp Lestari (TPL) di sektor Aek Nauli, Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara, sudah diupayakan sedemikian rupa agar menarik sekaligus menantang seluruh peserta.

Untuk dua putaran Kejurnas Reli, Danau Toba Rally 2021 total melombakan 12 trayek khusus (Special Stage/SS) dengan masing-masing putaran berlangsung enam SS. Seluruh SS tersebut berlangsung di Aek Nauli dan Gorbus.

Problem pun muncul di SS1 Aek Nauli A (yang juga dipakai untuk SS4) pada putaran pertama Kejurnas Reli, Sabtu (11/12/2021). Hujan yang mengguyur pada Jumat malam membuat SS yang berjarak 9,62 km tersebut menjadi sangat becek dan sulit dilalui.

Praktis, hanya kendaraan kelas M1 dan Jip yang berpenggerak empat roda yang mampu melibas lintasan tersebut. Hal itu pun dikeluhkan sejumlah peserta.    

Terkait kondisi itu, Ahmad Syauki memiliki alasan tersendiri. “Sesuai regulasi, total jarak SS untuk satu putaran Kejurnas Reli harus antara 60-80 km,” tutur Ahmad Syauki.

“Di SS1, jika kami hanya memakai main road (jalan resmi perkebunan yang sudah berbatu) tidak cukup. Karena itu, variasi pun kami lakukan demi memenuhi persyaratan Kejurnas Reli dengan menambahkan jarak melewati lintasan tanah.”

Baca Juga:

Medan lomba di Aek Nauli dan Gorbus memang memiliki cerita tersendiri karena pernah menjadi tuan rumah putaran Kejuaraan Reli Dunia (WRC) pada 1996 dan 1997.

Saat menggelar seri WRC, Rally of Indonesia, medan yang dipakai adalah kombinasi main road area di Aek Nauli dan Gorbus. Perbedaannya, saat ini area tersebut dibagi yang menjadi tiga area untuk enam SS di setiap putaran.

Pujian pun dilontarkan Nuno Ricardo Pinto, pereli Team Jagonya Ayam yang memenangi putaran kedua Kejurnas Reli. Pereli asal Portugal yang pernah turun di WRC2 dan Kejuaraan Reli Eropa (ERC) itu memuji medan lomba di Aek Nauli.

“Nuno mengatakan, Aek Nauli sangat bagus. Permukaan lintasannya memang kasar tetapi variatif. Batu-batu memang ada tetapi ukurannya masih wajar. Lintasan seperti ini yang diinginkan FIA,” ucap Ahmad Syauki mengulang pernyataan Nuno Pinto.

Ahmad Syauki menyebut, tahun depan rencananya Danau Toba Rally akan berstatus Kejuaraan Reli Asia Pasifik (APRC) seperti pada 2019, saat digelar di Rambong Sialang.

“Semoga saat itu kami juga bisa mendapatkan status WRC candidate agar memuluskan langkah mengembalikan lomba WRC ke Sumatra Utara,” tutur Ahmad Syauki. 

Musa

Musa "Ijeck" Rajekshah, salah satu pereli kawakan yang turun di Danau Toba Rally 2021, terlihat kesulitan menuju lokasi start SS5 putaran kedua Kejurnas Reli 2021 karena jalan yang mengecil akibat mobil penonton diparkir di sisi jalan.

Foto oleh: Tri Cahyo Nugroho

Kendati begitu, sejumlah evaluasi juga tetap perlu dilakukan jika Sumatra Utara serius ingin menggelar WRC. Lihat saja yang terjadi saat peserta kesulitan menuju SS5 pada putaran kedua Kejurnas Reli yang merupakan trayek khusus terakhir setelah SS6 dibatalkan karena alasan teknis.

“Kami sudah mengantisipasi dengan menempatkan petugas dari kepolisian di sana. Tetapi, karena itu merupakan SS terakhir, penonton yang datang memang di luar ekspektasi kami. Di masa depan, kami akan memperhatikan hal-hal seperti ini,” kata Ahmad Syauki.         

          

 

 

 

 

 

  

  

 

      

 

 

 

 

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Jarak Tak Halangi Dua Keluarga Muda demi Menonton Danau Toba Rally
Artikel berikutnya Nikolay Gryazin Gabung Toksport WRT di WRC2 2022

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia