Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Sumatra Utara Targetkan Gelar Reli Dunia pada 2023

Pengurus IMI Provinsi Sumatra Utara (Sumut) bertekad mampu menggelar putaran Kejuaraan Reli Dunia (WRC) pada 2023.

Ricardo Gelael, Anthony Sarwono, Team Jagonya Ayam, Citroen C3 R5, seremonial start Danau Toba Rally

Foto oleh: Tri Cahyo Nugroho

Danau Toba Rally 2021 akan dijadikan momentum untuk membidik target ajang yang lebih besar secara bertahap dalam dua tahun ke depan. Hal itu diungkapkan Musa “Ijeck” Rajekshah, Ketua Dewan Pembina Ikatan Motor Indonesia (IMI) Provinsi Sumut.

Menjelang seremonial start Danau Toba Rally 2021 di area Hutan Tanaman Industri (HTI) milik PT Toba Pulp Lestari (TPL), Aek Nauli, Simalungun, pihaknya dan sejumlah pemangku kepentingan terkait sudah menetapkan sejumlah target dua tahun ke depan.

“Seperti diketahui, Danau Toba merupakan salah satu destinasi wisata nasional. Tapi, jika tidak ada event mungkin kurang maksimal. Jadi, kami akan upayakan agar reli ini bisa naik kelas bertahap mulai tahun depan,” ujar Ijeck, Jumat (10/12/2021).

Rencananya, tahun depan (2022) Sumut siap menjadikan event seperti Danau Toba Rally ini naik status menjadi Kejuaraan Reli Asia Pasifik (Asia Pacific Rally Championship/APRC). Lalu, WRC pada 2023,” kata pria yang juga pereli dan menjabat Wakil Gubernur Sumut tersebut.

Selama ini, Sumut memang sudah terkenal mampu menyajikan reli berskala internasional baik untuk level regional maupun dunia. Pada 2019 lalu, reli di Rambong Sialang berstatus APRC.

Sementara, tahun lalu status yang sama (APRC) sejatinya juga disematkan namun batal digelar karena pandemi Covid-19.  

Musa Rajekshah, Ketua Dewan Pembina IMI Provinsi Sumatra Utara yang juga Wakil Gubernur Sumut.

Musa Rajekshah, Ketua Dewan Pembina IMI Provinsi Sumatra Utara yang juga Wakil Gubernur Sumut.

Foto oleh: Team Jagonya Ayam

Secara teknis, total jarak untuk lomba – Special Stage (SS) – untuk reli level APRC hanyalah 5 sampai 200 km. Adapun jumlah SS bebas.

Adapun untuk WRC, Sumut pernah begitu mendunia saat menjadi tuan rumah salah satu putaran seri pada 1996 dan 1997. Saat itu, Carlos Sainz yang menggeber Ford Escort RS Cosworth menang pada 1996 dan mengulanginya setahun kemudian di atas Ford Escort WRC.

Saat menggelar WRC, Reli Medan memang dipuji sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Salah satu alasannya adalah kawasan yang beragam, dari perkebunan sawit, teh, hingga eukaliptus. Lintasan pun ada yang gravel (tanah liat) dan bebatuan.

Wagub Sumut menjelaskan, salah satu alasan kegigihan pihaknya menggelar reli kelas regional dan dunia adalah dampak ekonomi yang pasti bagus bagi masyarakat. Untuk mewujudkan target tersebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat.

“Sumut menjadi salah satu dari lima destinasi wisata utama di Indonesia. Kami selaku pemerintah daerah berharap dukungan dari pemerintah pusat, seperti yang sudah dilakukan terhadap Mandalika untuk menggelar World Superbike (WSBK) dan MotoGP,” tutur Ijeck.

“Kami sudah bertemu dengan Presiden RI dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinvest) Luhut Binsar Panjaitan untuk membicarakan hal ini.”

Baca Juga:

Kepala Dinas Kebidayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Pemprov Sumut Zumri Sulthony mengakui dampak ekonomi bagi daerah dengan adanya sport tourism ini sangat nyata. Karena itu, pihaknya mendukung peningkatan level Danau Toba Rally ini di masa depan.

“Danau Toba masuk lima destinasi wisata utama Indonesia. Dari situlah kami yakini bahwa kalau menggelar WRC multiplier effect-nya akan terasa. Setelah itu tinggal kita usahakan kesinambungannya,” kata Zumri.

Sebagai salah satu pereli top Indonesia, Subhan Aksa jelas senang bila WRC bisa kembali digelar di Tanah Air. Pereli yang akrab disapa Ubang itu juga turun di Danau Toba Rally 2021 bersama navigator Mago Sarwono dengan mengandalkan Mitsubishi Evo X.

“Yang penting dukungan dari pemerintah lokal harus total. Karena pengalaman di Australia, WRC pernah batal karena tidak ada dukungan serupa. Fasilitas dan infrastruktur saya yakini bisa segera diperbaiki,” kata Ubang, juara nasional reli 2019.

Hal senada diungkapkan Sean Gelael yang juga ikut berlomba di Danau Toba Rally 2021 bersama Tim Jagonya Ayam.

“Lintasannya bagus, menantang. Saya tanya ke mekanik dan engineer yang berasal dari Portugal, mereka juga senang kalau Danau Toba menggelar WRC,” ujar Sean Gelael, yang didampingi co-driver asal Portugal, Hugo Ismael.

  

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Tim Jagonya Ayam Sapu Bersih Tiga Besar Shakedown Danau Toba Rally
Artikel berikutnya Danau Toba Rally 2021 Kental Memori WRC 1996 dan 1997

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia