Tatiana Calderon Akhirnya Memahami Ban Super Formula

Mantan pembalap Formula 2 itu kembali mengikuti ajang Super Formula, mengemudikan mobil ThreeBond Racing Draco Corse, serta meraih finis ke-16 dari start ke-18.

Calderon sempat kesulitan mengatasi tangki bahan bakar yang masih penuh saat awal balapan. Tetapi dia kemudian menemukan kecepatannya, bahkan mencetak lap terbaik pribadi jelang dua lap terakhir.

“Saya kira, saya tidak pernah begitu tidak siap untuk balapan, karena kami tidak melakukan long run dan (durasi) balapan lebih lama dibandingkan Motegi,” kata Calderon kepada Motorsport.com.

“Jarak long run terpanjang saya (dalam latihan) adalah tujuh lap. Kami hanya fokus pada keseimbangan mobil dan bukan melaju dengan tangki bahan bakar yang masih penuh atau set-up balapan.

“Bobot (sangat mempengaruhi Anda, jadi sulit untuk start dengan cara membaca ban. Tapi di bagian kedua balapan, saya merasa lebih memahami ban. Saya baru saja terbiasa di akhir dan kecepatannya bagus.

“Kami ada di sana untuk melawan beberapa mobil. Saya kira itu hal menggembirakan untuk (putaran berikutnya) Suzuka dan kami pasti belajar banyak. Saya rasa akhirnya benar-benar merasakan sensasi dengan ban (Super Formula) ini,” ucapnya.

Mantan pembalap Formula 2 itu kembali mengikuti ajang Super Formula, yang mana dia mengemudikan mobil Draco Corse, serta meraih finis ke-16 dari start ke-18.

Calderon sempat kesulitan mengatasi tangki bahan bakar yang masih penuh saat awal balapan. Tetapi dia kemudian menemukan kecepatannya, bahkan mencetak lap terbaik pribadi jelang dua lap terakhir.

“Saya kira, saya tidak pernah begitu tidak siap untuk balapan, karena kami tidak melakukan long run dan (durasi) balapan lebih lama dibandingkan Motegi,” kata Calderon kepada Motorsport.com.

“Jarak long run terpanjang saya (dalam latihan) adalah tujuh lap. Kami hanya fokus pada keseimbangan mobil dan bukan melaju dengan tangki bahan bakar yang masih penuh atau set-up balapan.

Tatiana Calderon, ThreeBond Racing Drago Corse

Foto oleh: Masahide Kamio

Walau tak menyamai raihan saat debut Motegi, Calderon menilai, pengalaman yang diperolehnya dari Super Formula sebagai hal yang sangat berharga.

Dia juga menyoroti perbedaan cuaca antara Motegi dan Autopolis, termasuk layout kedua sirkuit, membuat kurva pembelajarannya semakin tajam.

“Di Motegi, cuaca sangat panas, dan Anda tidak dapat menilai terlalu banyak pada sisi kecepatan tinggi. Di sini (Autopolis), ada tikungan panjang. Ini sangat penting untuk membantu saya memahami cara kerja ban dan membantu saya dalam kualifikasi,” tutur Calderon.

“Jika Anda mengira itu adalah limit, Anda bisa melaju sedikit di atas dengan mobil masih menyentuh (lintasan), dan Anda bisa menginjak gas lebih awal,” ujarnya.

Telah meninggalkan negara asalnya, Kolombia, selama dua setengah bulan, Calderon mengatakan akan tetap di Jepang hingga akhir musim. Super Formula bakal berakhir di Fuji Speedway pada Desember mendatang.

Apa target untuk balapan tersisa? Calderon menjawab: “Saya ingin masuk ke Q2, itu adalah target dalam kualifikasi, dan saya kira kami bisa 10 besar untuk mencetak poin pada tahap tertentu di dua putaran berikutnya. Saya pastinya akan senang (jika berhasil melakukannya).”