Gegara Engineer, Yamamoto Hengkang dari Dandelion
Juara Super Formula tiga kali, Naoki Yamamoto, menjelaskan alasannya angkat kaki dari Dandelion Racing setelah dua tahun.
Sesaat setelah merebut gelar bersama Dandelion musim lalu dan menjalani tes di Fuji Speedway, pembalap Jepang tersebut membuat pengumuman mengejutkan. Ia bergabung dengan Nakajima Racing yang menggunakan mesin Honda.
Ia menggantikan Tadasuke Makino bersama debutan rookie Toshiki Oyu. Dalam wawancara di kanal YouTube Super Formula, Yamamoto mengungkapkan motivasinya.
Pembalap 32 tahun itu tertantang untuk mempersembahkan titel Super Formula atau Formula Nippon pertama buat Nakajima, sejak 2009. Selain itu, iming-iming bekerja dengan Yuki Katoh, mantan engineer Makino dan Alex Palou, yang palin atraktif di matanya.
“Saya kira kalau kami bisa melanjutkan bekerja bersama pada 2021, kami mungkin akan lebih kuat, tapi saya ingin mencapai lebih tinggi lagi dan tidak menetap di sana,” tutur Yamamoto tentang Dandelion.
“Saya mencari yang ideal menurut versi saya, dan ketika saya berpikir tentang apa yang seharusnya dilakukan agar bergerak lebih dekat ke ideal itu. Sepertinya bekerja dengan Katoh-san di Nakajima Racing akan mendekatkan saya ke sasaran itu.”
Seiring dengan bertambahnya usia, Yamamoto mulai menggeser target. Jika dulu, ia hanya ingin melampiaskan ambisinya mengoleksi kemenangan, sekarang lebih memikirkan kemajuan tim.
“Memenangi balapan dan kejuaraan adalah target utama saya dulu ketika saya masih muda, tapi dalam beberapa tahun terakhir, saya terpesona dengan ide bekerja bersama dengan tim untuk membangun struktur kemenangan,” ia menjelaskan.
“Tentu saja ada tekanan meraih hasil, tapi di saat bersamaan, saya dapat bersantai dan menikmati tekanan. Ketika Anda memenangi kompetisi, dengan bantuan tim, saya merasakan sensasi dari pencapaian itu jauh lebih baik. Itu yang terasa sangat berharga. bagi saya sebagai pembalap.
“Meski sebelum awal musim, saya merasakan antisipasi dan kegembiraan bergabung dengan Nakajima Racing, bekerja dengan tim baru untuk mencapai target.”
Naoki Yamamoto(TCS NAKAJIMA RACING)
Photo by: Tomohiro Yoshita
Musim 2021, akan ada tiga pembalap muda yang siap berebut gelar. Ryo Hirakawa (27), Sho Tsuboi (25) dan Toshiki Oyu (22) sudah menyegel kemenangan balapan perdana. Yamamoto mengungkapkan penilaian terhadap persaingan dengan mereka.
“Sejujurnya, saya tak mau mengatakan bahwa ada pembalap lain yang lebih cepat dari saya, tapi ada banyak pembalap cepat di Super Formula. Tapi, saya kira sekali Anda menjadi pembalap pro, akan lebih sulit mencapai kecepatan itu (sepanjang waktu),” katanya.
“Jika Anda punya mobil bagus, Anda dapat mengemudi cepat dan mendapat hasil bagus. Itu sudah pasti. Memang pekerjaan pembalap menciptakan lingkungan di mana Anda dapat melaju kencang. Perbedaan antara mereka yang bisa melakukannya dan tidak adalah konsistensi.
“Tidak selalu pembalap bisa berada di mobil kencang, jadi meski mobil atau tim tidak dalam kondisi bagus, seorang pembalap yang lebih sabar bertahan di situasi buruk dan fokus untuk kembali ke jalurnya tanpa menjadi depresi.
“Saya kira itu talenta yang saya peroleh selama 10 tahun terakhir, jadi jika pembalap cepat atau ‘ajaib’ bisa mendapatkan kekuatan seperti itu, mereka akan sulit dikalahkan. Jadi saya harap tidak ada orang seperti itu yang datang!”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.