SF: Fukuzumi Kecewa Gagal Raih Kemenangan di Depan Mata

Fukuzumi mencapatkan pole position pertama dalam karier balapnya, dan terlihat sangat berpotensi meraih kemenangan karena berhasil unggul dengan Tomoki Nojiri yang menjadi rival terkuatnya.

Pada Lap 9, Fukuzumi mengalami masalah dengan ban kanan belakang yang pecah saat keluar dari Spoon Curve mendekati Tikungan 130R. Posisinya kemudian diambil alih Nojiri yang juga keluar sebagai pemenang di Suzuka.

Meski puas telah membuktikan kecepatannya di Suzuki, Fukuzumi tak dapat menutup rasa kecewanya karena kehilangan kemenangan yang sudah ada di depan mata.

“Saya sangat percaya diri di akhir pekan ini. Saya jadi yang tercepat di setiap sesi dan segalanya berjalan sempurna. Bahkan di balapan, saya memiliki start bagus dan mampu menjaga posisi. Mobil terasa bagus dan saya bisa menekan untuk meraih kemenangan,” ujarnya kepada Motorsport.com.

“Lalu tiba-tiba saya merasa ada yang aneh pada ban belakang ketika keluar dari Spoon Curve, dan kemudian saya menyadari ban saya pecah. Saya berusaha untuk kembali ke pit, tapi ban sudah hancur. Saya sangat tidak beruntung. Padahal segalanya sempurna hingga masalah tersebut datang.

“Saya benar-benar kecewa, tapi setidaknya saya sydag menunjukkan kualitas saya. Saya mendapatkan pole pertama pada Sabtu. Saya harus fokus pada balapan berikutnya di Autopolis, di mana tim ini juga sangat kuat di sana. Jadi, saya tak sabar untuk segera ke sana.”

Baca Juga:

Sebelum mengalami pecah ban, Fukuzumi telah membuat keunggulan tiga detik atas Nojiri. Strateginya adalah melakukan long run sebelum masuk ke pit untuk mengganti ban.

Ketika ditanya tentang apa yang terjadi di lap berikutnya jika insiden tersebut tidak terjadi, Fukuzumi mengatakan: “Saya pikir bisa memenangi balapan itu. Memang tidak mudah, tapi saya merasa mobil sangat kuat hingga mengalami pecah ban.

“Saya juga sangat percaya diri untuk berkendara dengan setelan seperti itu. Bahkan setelah balapan dimulai kembali usai safety car, saya yakin bisa menjauh dari Nojiri. Mobil sangat sempurna akhir pekan ini, jadi itu sungguh mengecewakan.

“Ketika itu terjadi, kami tidak bisa berbuat apa-apa.”