Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Honda Khawatir dengan Kecepatan Toyota di Super Formula

Beberapa pembalap Honda yang turun di ajang Super Formula mengaku sedikit khawatir dengan kecepatan yang ditunjukkan oleh Toyota saat tes pramusim.

Ukyo Sasahara, TEAM MUGEN

Foto oleh: Masahide Kamio

Setelah berhasil mengungguli Toyota pada Super Formula 2021, dengan mengamankan pole position dan kemenangan di setiap seri (kecuali Autopolis yang kala itu diguyur hujan), Honda kini mendapatkan perlawanan yang ketat dari Toyota.

Tim-tim Toyota mampu tampil mengesankan sepanjang tes pramusim yang berlangsung di Fuji Speedway pekan lalu. Pembalap Kondo Racing, Sacha Fenestraz, bahkan menjadi yang tercepat pada hari terakhir sesi uji coba resmi.

Sho Tsuboi (Inging), Ritomo Miyata (TOM'S) dan Yuhi Sekiguchi (Inging) menempati peringkat kedua, ketiga serta keempat. Kesamaan ketiga nama di atas dengan Fenestraz adalah mereka semua menggunakan mesin Toyota.

Sementara pembalap terbaik dari Honda yang bisa menembus posisi lima besar di Fuji Speedway adalah Tomoki Nojiri, yang merupakan juara bertahan Super Formula. Ia terpaut sekitar 0,4 detik dari Fenestraz.

Baca Juga:

Melihat hal tersebut, sejumlah pembalap Honda pun mulai menyampaikan kekhawatirannya. Nobuharu Matsushita (B-Max) mengatakan, bahwa pabrikannya itu kalah dari segi kecepatan di lintasan lurus.

"Honda perlu meningkatkan performa mesinnya. Kami sedikit tertinggal dari Toyota jika berbicara soal top speed," ucapnya kepada Motorsport.com.

"Kami mungkin kalah cepat 5 km/jam. Mungkin mereka (Toyota) memang melakukan pengembangan yang baik dari segi mesinnya," kata Matsushita menambahkan.

Hal senada disampaikan oleh pilot Dandelion Racing, Tadasuke Makino. Dari segi kecepatan Toyota memang unggul, namun Otsu masih belum yakin bahwa performa Honda di pramusim merupakan performa yang sesungguhnya.

 

"Mesin Toyota memang terlihat lebih cepat, tapi jujur saya tidak tahu apakah ini merupakan performa kami yang sebenarnya," tuturnya.

"Mungkin kita semua baru bisa melihat dan membuat prediksi mengenai performa ini setelah kualifikasi balapan nanti. Semoga saja kami masih lebih cepat dari mereka."

Super Formula pada 2022 akan menggelar 10 balapan. Hal ini membuat tim diperbolehkan menggunakan dua mesin per musim, yang sebelumnya hanya dibatasi satu mesin.

Sacha Fenestraz, yang menjadi pemuncak klasifikasi di tes pramusim Fuji Speedway, mengaku optimistis menyambut musim baru kejuaraan pada 8 April mendatang.

 

"Melihat performa mesin, saya rasa kami terlihat seperti bisa kembali bersaing," kata pembalap asal Prancis itu kepada Motorsport.com.

"Tahun lalu kami memang tertinggal jika dibandingkan dengan Honda, dan saya tahu di akhir musim kemarin Toyota memang mendorong program pemulihan mesin dan sepertinya itu bekerja dengan baik."

Jika Fenestraz optimistis, maka rekan satu pabrikannya, Ryo Hirakawa, justru tidak ingin cepat puas dengan penampilan di tes pramusim. Menurutnya, masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan terkait persaingan tahun ini.

"Masih terlalu awal, karena ini hanya tes pramusim yang digelar di bawah kondisi cuaca dingin (yang biasanya menguntungkan Honda). Jadi, kami tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di musim ini," tutur pembalap Carenex Team Impul itu.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Perbanyak Seri, Super Formula Terlihat seperti Kompetisi Profesional
Artikel berikutnya Bakal Ada Kandidat Juara Baru Super Formula

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia