Alesi: Jepang Kesempatan Terbaik Setelah Keluar dari F2
Giuliano Alesi kini tengah mencoba membangun kariernya di Jepang setelah dua tahun tampil dalam Formula 2 (F2), di mana pembalap 21 tahun itu mengalami kesulitan.


Usai menjalani uji coba perdana dengan mobil Formula 1 (F1) pada Januari 2021, Alesi memilih meninggalkan Akademi Pembalap Ferrari (FDA) karena kariernya mandek di Eropa.
Putra dari eks pembalap F1 Prancis, Jean Alesi, itu memenangi empat balapan ketika tampil dalam GP3 (kini Formula 3) 2016-2018, tetapi gagal mereplikasinya di F2.
Tak sekalipun pembalap 21 tahun tersebut mampu meraih podium serta torehan poinnya sangat minim, 20 angka pada F2 musim 2019 dan menurun jadi 12 angka musim lalu.
Giuliano Alesi sekarang tengah bersiap untuk menata ulang kariernya di Jepang. Ia bakal menjalankan tugas ganda pada musim 2021 dan dalam kejuaraan yang berbeda.
Selain tampil penuh dalam Super Formula Lights, Alesi pun ambil bagian di Super GT GT300. Ia meniru jejak pembalap Eropa seperti Nick Cassidy atau Sacha Fenestraz.
Kepada Motorsport.com, Alesi menjelaskan alasan di balik keputusannya meninggalkan Benua Biru dan memilih beralih untuk bersaing dalam kancah balap domestik Jepang.
Baca Juga:
"Saya tampil di Formula 2 dengan tujuan untuk menembus F1. Tetapi dalam F2, jika Anda tidak memperkuat salah satu dari tiga tim teratas, Anda tak bisa menang, Anda bahkan tidak punya kesempatan," tutur Alesi.
"Untuk berada di salah satu tim tersebut, Anda harus punya dana tak terbatas atau memiliki manajer yang sangat berpengaruh. Bagi saya, mustahil saya bisa masuk (ke Formula 1)."
"Kami mencoba ke HWA tahun lalu, usai mengunjungi pabrik dan melihat infrastruktur mereka, berharap yang terbaik. Namun kami gagal, utamanya karena selama Covid-19, mereka tidak melakukan apa-apa."
"Lalu, saya pikir pilihan terbaik adalah datang ke Jepang karena saya merasa dapat meraih kesempatan yang jauh lebih baik di sini dibandingkan di tempat lain," Alesi menambahkan.
Ia akan balapan dengan Tim TOM'S yang berafiliasi dengan Toyota pada Super Formula Lights. Alesi juga berpeluang berpartisipasi dalam pembukaan musim Super GT 2021.
Untuk diketahui, ia merupakan pembalap ketiga Tim Thailand bersama Sean Walkinshaw dan Nattapong Hortongkum. Alesi kemungkinan bakal menggantikan posisi Hortongkum.
Pembalap asal Thailand itu hampir pasti melewatkan putaran pembuka Super GT kelas GT300 akibat pembatasan perjalanan akibat Covid menyulitkannya datang ke Jepang.
Giuliano Alesi mengatakan bahwa dirinya menargetkan gelar dalam debutnya di Super Formula Lights, sesuatu yang sukses diraih kompatriotnya, Fenestraz, pada 2019.

Pembalap Guiliano Alesi tergabung dalam skuad Tim TOM'S untuk Super Formula Lights 2021.
Foto oleh: TOM'S
Dengan begitu, Alesi dapat naik ke jenjang berikutnya, yakni Super Formua. Target tersebut besar peluangnya untuk diwujudkan karena sang pembalap didukung tim kuat.
"Saya bersama tim terbaik, jadi target saya memenangkan kejuaraan. Untuk melakukan itu, saya harus adaptasi dengan cepat, bagaimana tim Jepang bekerja, membandingkan dengan yang biasa saya lakukan di Eropa," kata Alesi.
"Ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mewujudkannya. Namun, memenangkan kejuaraan adalah obyektifnya," ia kembali menegaskan.
Alesi mengakui sempat mempertimbangkan untuk langsung bersaing dalam dua kategori tertinggi di Jepang, Super Formula dan kelas GT500 Super GT.
Namun, keinginan itu diurungkan sebab Alesi merasa perlu terlebih dulu memantapkan dirinya dengan baik di kejuaraan junior di negara asal sang ibu, Kumiko Goto, itu.
"Tujuannya adalah menjadi seorang (pembalap) profesional mulai sekarang. Dan Anda tidak dapat melakukannya jika langsung mulai dari Super Formula dan GT500," ujar Alesi.
"Anda harus memulai dari kategori bawah. Itulah yang kini saya lakukan. Musim ini akan menentukan tahun depan, jadi banyak hal yang harus dikerjakan," imbuhnya.

Mobil #35 Lexus arto RC F GT3 yang dikemudikan Guiliano Alesi dalam tes pramusim Super GT GT300 di Okayama, Jepang.
Foto oleh: Masahide Kamio

Alesi Masuk Skuad TOM'S untuk Formula Super Lights 2021
Mantan Pembalap Junior Honda Galang Dana untuk Balapan

Berita terbaru
Tsuchiya dan Drago Corse Absen dari Seri Fuji Super GT
Tsuchiya Engineering jadi salah satu tim yang akan absen dari balapan Super GT di Fuji Speedway, setelah sempat mengalami insiden dengan Toyota GR Supra saat uji coba.
SUPER GT Gunakan Bahan Bakar Netral Karbon pada 2023
SUPER GT telah mengumumkan perjanjian dengan perusahaan Jerman, Haltermann Carless, untuk memasok bahan bakar netral karbon generasi berikutnya ke semua mobil mulai musim depan.
Team Kunimitsu Perlihatkan Livery Baru Jelang SUPER GT 2022
Team Kunimitsu, yang menggunakan mobil Honda NSX-GT pada gelaran SUPER GT, memperkenalkan livery baru jelang balapan di Okayama.
Bertrand Baguette Masuk Pertimbangan Nissan untuk Kendarai NISMO
Nissan mengatakan bahwa mereka mempertimbangkan memasukkan nama Bertrand Baguette dalam daftar kandidat pembalap NISMO SUPER GT.