BMW melirik peluang kelas GT500
BMW tengah mempertimbangkan kemungkinan mengirim mobil dengan regulasi Class One ke ajang Super GT Jepang.


Awal 2018, Super GT dan DTM telah menemui kata sepakat untuk mengadopsi serangkaian aturan, yang berarti kejuaraan balap siluet Jerman harus mengganti mesin V8 dengan V4 Turbo.
Selain membuka kesempatan bagi pabrikan Jepang ke ajang DTM, hal itu juga memberikan kemungkinan bagi Audi dan BMW untuk berlaga di kejuaraan dengan nama awal All-Japan Grand Touring Championship (JGTC).
Saat ditanya perihal rencana tersebut oleh Motorsport.com, Jens Marquardt, bos motorsport BMW menjawab, “Tentu merupakan sebuah opsi. Tapi itu berarti kami mengurangi jumlah mobil yang berlaga di Eropa.
“Jika kami butuh enam atau delapan mobil di Eropa, peluang menambah mobil ke Jepang cukup terbatas. Di masa depan, bila dengan tim privat dan pabrikan kami bisa memangkas menjadi empat mobil pabrikan, mengapa tidak?
“Ini [juga lebih mudah] bila Super GT melebarkan sayap ke Asia, alih-alih hanya fokus di Jepang, karena kejuaraan nasional seperti itu akan kurang menarik dibanding kompetisi regional. Inilah mengapa dengan ITR [Internationalen Tourenwagen Rennen] kami bekerja keras untuk membuat DTM menjadi kejuaraan Eropa dibanding Jerman, dengan langkah pertama jumlah venue 50/50 [sebagian di Jerman dan sisanya di luar Jerman],” terang Marquardt.
Pria berusia 51 tahun itu menambahkan bahwa Class One bisa menjadi jembatan bagi Honda, Lexus, dan Nissan untuk balapan di DTM.
“Itulah ide dari regulasi Class One yang memberi peluang pabrikan DTM dan Super GT untuk saling bertukar mobil, jika merasa pasar dan wadah ini pas untuk mereka. Telah ada beberapa diskusi, dan event gabungan [Super GT dan DTM di 2019] merupakan suatu cara untuk mengujinya,” tutupnya.
Bos Audi, Dieter Gass pun mengungkapkan hal serupa saat ditanya kemungkinan pabrikan empat cincin berlaga di kelas utama Super GT.
“Tentu saja mungkin,” ujarnya. “Saat ini kami tidak memikirkan itu, tapi jangan pernah berkata tidak. Saya berada di Sugo dua tahun lalu dan ada tim Jepang menggeber [Audi] di kelas GT300, yakni Team Hitotsuyama. Mereka bertanya ke saya apakah tertarik menurunkan mobil.
“Setahap demi setahap, kami tengah menyusunnya. Kita lihat bagaimana kami akan memperluasnya,” simpul Gass.
Baca Juga:

Foto oleh: BMW Motorsport

Foto oleh: BMW Motorsport

Foto oleh: BMW Motorsport

Foto oleh: BMW Motorsport


Foto oleh: Tomohiro Yoshita

Foto oleh: Tomohiro Yoshita

Foto oleh: Masahide Kamio

Foto oleh: Masahide Kamio

McLaren bersiap kembali ke Super GT
JP de Oliveira pamit dari Nissan

Berita terbaru
Tsuchiya dan Drago Corse Absen dari Seri Fuji Super GT
Tsuchiya Engineering jadi salah satu tim yang akan absen dari balapan Super GT di Fuji Speedway, setelah sempat mengalami insiden dengan Toyota GR Supra saat uji coba.
SUPER GT Gunakan Bahan Bakar Netral Karbon pada 2023
SUPER GT telah mengumumkan perjanjian dengan perusahaan Jerman, Haltermann Carless, untuk memasok bahan bakar netral karbon generasi berikutnya ke semua mobil mulai musim depan.
Team Kunimitsu Perlihatkan Livery Baru Jelang SUPER GT 2022
Team Kunimitsu, yang menggunakan mobil Honda NSX-GT pada gelaran SUPER GT, memperkenalkan livery baru jelang balapan di Okayama.
Bertrand Baguette Masuk Pertimbangan Nissan untuk Kendarai NISMO
Nissan mengatakan bahwa mereka mempertimbangkan memasukkan nama Bertrand Baguette dalam daftar kandidat pembalap NISMO SUPER GT.